Terkini: Jokowi Tunjuk Ridha Wirakusumah Jadi CEO Lembaga Pengelola Investasi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 16 Februari 2021 10:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan jajaran direksi dan komisaris Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authorithy di Istana Kepresidenan, Selasa, 16 Februari 2021.
"Pada kesempatan pagi ini saya akan perkenalkan putra putri terbaik bangsa yang duduk di jajaran dewas dan dewan direktur INA," ujar Jokowi dalam siaran langsung, Selasa, 16 Februari 2021.
Jokowi mengatakan Lembaga Pengelola Investasi atau INA akan dikelola oleh putra putri terbaik bangsa yang berpengalaman di kancah nasional dan internasional yang dijaring oleh panitia seleksi, serta dibantu para head hunter profesional.
"INA dijamin jadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam pertimbangkan langkah kerja," ujar Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi memperkenalkan Ridha D.M Wirakusumah sebagai CEO INA. Menurut Jokowi, Ridha dipilih lantaran pengalamannya di industri perbankan, jasa keuangan, dan investasi.
"Beliau memiliki pengalaman panjang, pernah menjadi CEO di berbagai perusahaan multi nasional," ujar Jokowi. Sebelum ditunjuk menjadi CEO INA, Ridha adalah Direktur Utama Bank Permata sejak 13 Desember 2016.
<!--more-->
Mendampingi Ridha, Jokowi memperkenalkan Arief Budiman sebagai Deputi CEO INA, Stefanus Ade Hadiwidjaja sevagai Chief Investment INA, Marita alisjahbana sebagai Chief Risk Officer INA, dan Eddy Purwanto Chief Financial Officer.
Adapun jajaran Dewan Pengawas yang diperkenalkan Jokowi antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua merangkap anggota, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebagai Ketua merangkap Anggota, Darwin Cyril Noerhadi sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2026, Yozua Makes sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2025, dan Hariyanto sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2024.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Luhut: Bos Lembaga Pengelola Investasi Diumumkan Paling Lambat Pekan Depan