Kepala BPS: Program Perlindungan Sosial Bantu Masyarakat di Masa Pandemi
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 15 Februari 2021 17:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Suhariyanto mengatakan berbagai program perlindungan sosial yang dirancang pemerintah selama masa pandemi Covid-19, sangat membantu terutama bagi lapisan masyarakat bawah.
"Seperti diketahui pemerintah memperluas Perlinsos tidak hanya menyentuh 40 persen lapisan masyarkat bawah tapi diperluas jadi 60 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Januari 2021.
Adapun persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 10,19 persen, meningkat 0,41 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen poin terhadap September 2019.
Jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang, meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang terhadap September 2019.
Meskipun ada kenaikan karena pandemi Covid-19, kata dia, sebetulnya tidak sedalam yang diduga berbagai lembaga atau institusi.
<!--more-->
Dia mencontohkan pada Juni 2020, World Bank membuat laporan dengan simulasi kalau tidak ada program bantuan atau perlindungan sosial dari pemerintah, maka angka kemiskinan di Indonesia akan naik 10,7 persen sampai 11,6 persen.
Hasil BPS menunjukkan meski terjadi kenaikan September 2020 hanya 0,97 persen.
Sedangkan garis kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar Rp 458.947 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 339.004 atau 73,87 persen dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 119.943 atau 26,13 persen.
Pada September 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,83 orang anggota rumah tangga. BPS mencatat Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.216.714 per rumah tangga miskin per bulan.
BACA: Impor Turun, Kepala BPS: Perlu Jadi Perhatian
HENDARTYO HANGGI