Jokowi: Jangan Sampai yang Kena Virus Satu Orang di Satu RT, Lockdown Satu Kota
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 11 Februari 2021 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta dalam penerapan pembatasan kegiatan dalam mencegah penyebaran Covid-19 hingga pemberlakuan karantina wilayah berupa lockdown agar dilakukan secara terukur dan hati-hati.
"Jangan sampai yang terkena virus hanya satu orang dalam satu RT, yang di-lockdown seluruh kota. Jangan sampai yang terkena virus misalnya satu kelurahan, yang di-lockdown seluruh kota, untuk apa? Yang sering keliru kita di sini," kata Jokowi, di Istana Negara Jakarta, Kamis, 11 Februari 2021.
Oleh karena itu ia meminta seluruh pemerintah daerah membatasi kegiatan skala mikro secara mendetail. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 bisa dicegah tapi tak merugikan perekonomian. "Kita harus bekerja lebih detail lagi, lockdown skala mikro, micro lockdown," kata Jokowi.
Kepala negara yakin lockdown skala mikro tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap perekonomian. "Tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat karena yang kita lockdown dalam skala kelurahan, RW, RT," tuturnya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021. Adapun lockdown mikro yang dimaksud adalah pembatasan kegiatan yang diterapkan di level kampung, desa, RW dan RT.
<!--more-->
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diketahui telah menerbitkan surat telegram nomor ST/203/II/Ops.2./2021 untuk melakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam skala mikro di tingkat desa/kelurahan, RT dan RW di 7 provinsi, 98 kabupaten/kota, 19.687 desa/kelurahan.
Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta wali kota dan wakil wali kota untuk melakukan pemetaan zonasi penyebaran Covid-19 secara mendetail. "Harus mengerti betul di mana barang itu ada, sampai tingkat kelurahan, RW, RT. Tidak bisa lagi satu kota langsung di-lockdown," katanya.
Hal itu harus dilakukan setelah melihat dampak lockdown di sejumlah negara. Jokowi menyebutkan, lockdown yang diberlakukan di seluruh negara atau satu provinsi atau satu kota secara otomatis akan membuat perekonomian jatuh.
"Jadi hati-hati mengenai ini," ucap Jokowi. Dan tentu saja treatment dan isolasi harus mendapatkan perhatian serius. "Baik dari sisi penyediaan obat-obatan, bed rumah sakit, kesiapsiagaan tenaga medis juga selaku dicek, dimonitor dan kalau dirasa kurang jangan ragu meminta bantuan pemerintah pusat, TNI, Polri," tuturnya.
ANTARA
Baca: Jokowi Sebut Lockdown Skala Besar Akan Sangat Merugikan Perekonomian