Cari Memori CVR Sriwijaya Air, KNKT Pakai Alat Peniup Lumpur

Kamis, 11 Februari 2021 08:59 WIB

Asops Pangkoarmada I Kolonel Laut I Gung Alit Jaya menunjukkan kotak penyimpanan Cockpit Voice Recorder (CVR) di posko pencarian Sriwijaya Air S-J182 di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Ahad, 17 Januari 2021. Namun hingga kini modul memori CVR masih dalam proses pencarian karena terpisah dari kotaknya. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menggunakan alat peniup lumpur untuk mencari memori kotak hitam cockpit voice recorder atau CVR milik Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Teknik ini untuk mempermudah penyelam mendeteksi lokasi CVR yang ditengarai terendam lumpur.

“Kami sudah gunakan peniup lumpur supaya (jarak pandang) lebih bersih dan kita bisa lihat posisi CVR. Kemarin kami sudah tiup pagi, tapi sore datang air lumpur sungai. Tadi pagi dicoba dan sekarang penyelam mulai melihat bagian di area yang sudah ditengarai menjadi lokasi CVR,” ujar Ketua Subkomite Investigasi Udara KNKT Nurcahyo dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu, 10 Februari 2021.

CVR merupakan bagian dari kotak hitam yang memuat rekaman percakapan pilot dan co-pilot di dalam ruang cockpit selama penerbangan. Data rekaman ini penting untuk keperluan investigasi guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.

Sebelumnya, KNKT telah menemukan bagian casing dan baterai CVR. KNKT juga telah menemukan bagian kotak hitam lainnya, yaitu flight data recorder atau FDR yang berisi rekaman data penerbangan.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Adapun lokasi pencarian memori CVR mengacu pada titik penemuan FDR maupun baterai dan casing CVR. Nurcahyo memastikan KNKT telah menandai koordinat atau posisi yang ditengarai menjadi tempat jatuhnya memori CVR.

“Kira-kira dimensinya 25x25 meter dan kami sudah buat garis di bawah laut dengan kotak 5x5 meter. Nantinya penyelam akan mencari di kotak-kotak itu,” tutur Nurcahyo.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan lembaganya akan terus mencari memori CVR hingga keberadaannya ditemukan. Ia mengatakan CVR penting bagi hasil investigasi lantaran mempengaruhi akurasi kesimpulan.

Soerjanto menerangkan KNKT belum memiliki pandangan seumpama CVR Sriwijaya Air tidak berhasil ditemukan. “Kalau tidak ditemukan ini menyedihkan. Sepanjang masih sanggup dibantu Kemenhub, Basarnas, dan masyarakat Kepulauan Seribu, kami akan gotong royong mencari sampai ketemu,” katanya.

Baca: Terpopuler Bisnis: Susi Pudjiastuti Soal Pilpres 2024 Hingga Aturan Naik Pesawat

Berita terkait

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

9 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

10 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

13 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

2 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

3 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya