Faisal Basri Unggah Data Covid-19 yang Berubah-ubah, Ini Penjelasan Satgas

Kamis, 11 Februari 2021 05:12 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan penyebab data Covid-19 yang sempat berubah-ubah pada Rabu, 10 Februari 2021. Data tersebut diunggah Ekonom senior, Faisal Basri di akun twitter @FaisalBasri dan kemudian di retweet oleh kurang lebih 1.000 warganet.

"Tadi sedang ada maintenance IT jam 16.00, sehingga data entry-nya bermasalah. Data entry untuk diumumkan biasanya dilakukan sore hari. Kesalahan sudah dikoreksi setelah maintenance usai," ujar Wiku saat dikonfirmasi pada Rabu malam, 10 Februari 2021.

Faisal Basri sebelumnya mengunggah tiga kolom berisi data update terakhir kasus Covid-19 di akun twitter-nya. Sumber data itu dari covid19.go.id, situs resmi Satgas Covid-19 yang setiap hari menyampaikan perkembangan kasus Covid-19.

Data di kolom pertama menunjukkan kasus positif:1.271.315; sembuh:1.078.172 dan meninggal:34.077. Data di kolom kedua, kasus positif:1.244.987 sembuh:1.049.612 dan meninggal:33.504. Di kolom ketiga, kasus positif:1.218.659; sembuh:1.021.052; dan meninggal:32.931.

"Ini sudah keterlaluan. Data berubah lagi," cuit Faisal Basri.

<!--more-->

Melihat data yang dibagikan Faisal, warganet yang membaca kolom dari arah kanan ke kiri, bereaksi mengira data itu diubah-ubah sehingga angka penambahan kasus dan angka kematian akibat Covid-19 terlihat semakin kecil atau turun.

"Data semakin mengecil. Ajaibnyaa hahaha," cuit akun @realAbikaTrader.

"Yang meninggal bisa susut (turun jumlahnya) arti yang sudah mati bisa bangkit kembali dari kuburannya," cuit @Ronnie_Rusli

Belakangan, Faisal mengklarifikasi bahwa kolom yang diunggahnya harus dibaca dari kiri ke kanan. Ia mengaku memang tidak detail men-screensoot waktu perubahan data tersebut. Yang jelas, angka tidak mengecil, justru bertambah besar.

"Jarang yang cermatin data Satgas Covid-19, ternyata ada yang diubah. Kalau baca dari kanan ke kiri: menyeramkan. Kalau baca dari kiri ke kanan: memprihatinkan," cuit akun @lurahgoodie.

<!--more-->

Sebagian besar warganet berkomentar negatif mengkritik akurasi data Satgas Covid-19. Namun, adapula yang membela.

"Memang hari ini input-nya agak error bang, saya pantau setiap hari. Baru hari ini agak," cuit @imloveddearly.

Data perkembangan terakhir kasus Covid-19 per 10 Februari yakni; total kasus: 1.183.555; pasien sembuh: 982.972; dan meninggal: 32.167.

BACA: Penularan Covid-19 Menurun di 2 dari 7 Provinsi, PPKM Diperpanjang 14 Hari

DEWI NURITA

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

3 hari lalu

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

7 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya