Kurs Rupiah Menguat, Capai Level Psikologis 14.000 per Dolar AS

Senin, 8 Februari 2021 12:09 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada perdagangan awal pekan ini menguat di tengah proyeksi pelemahan dolar AS dan melambungnya mata uang Asia.

Kurs rupiah naik 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 13.995 per dolar AS pada pukul 10.18 WIB pada hari ini, Senin, 8 Februari 2021. Sementara penguatan indeks dolar AS menipis menjadi 0,03 persen di level Rp 91,068.

Adapun rupiah menguat bersama won Korea Selatan yang naik 0,56 persen, ringgit Malaysia 0,23 persen, dan yuan Cina 0,12 persen. Sementara pada saat berita ini ditulis nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.000 per doalar AS.

Bank Indonesia menetapkan kurs referensi Jisdor hari ini menguat 62 poin menuju Rp 14.000, dari akhir pekan lalu di level Rp 14.062.

Sebelumnya, Dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melanjutkan pelemahannya pekan ini setelah rilis data pekerja AS yang kurang memuaskan. Pasar emerging market diproyeksi akan mendapatkan dampak positif dari pelemahan tersebut.

Advertising
Advertising

Citigroup menyebut dolar AS akan menjadi mesin pendanaan menuju negara-negara emerging daripada euro. Pasalnya, sejarah menunjukkan mata uang AS cenderung melemah selama periode pemulihan global.

<!--more-->

Para ahli strategi pasar Citigroup yang dipimpin Dirk Willer menjelaskan, meski pendanaan euro baru-baru ini semakin populer, mata uang tunggal biasanya bergerak ke arah yang sama dengan nilai tukar emerging market sehingga mengurangi potensi keuntungan bagi investor.

"Sehubungan dengan 2021, kami yakin AS akan lebih berkembang daripada Eropa. Namun, masih tidak jelas bagi kami bahwa kondisinya akan sama untuk mata uang euro ikut turun dari mata uang emerging market yang memisahkan diri dari penurunan," kata Willer dikutip dari Bloomberg, Ahad, 7 Februari 2021.

Dirk menyebutkan, meski ekonomi AS cenderung tumbuh lebih cepat daripada Eropa, hal tersebut tidak cukup untuk membuat pelemahan dolar berhenti. Analisis dari tiga periode sebelumnya di AS ketika kinerja ekonomi yang lebih baik membuat nilai tukar AS cenderung melemah meskipun ekonomi AS rebound paling banyak.

Sementara itu, ekonom Bank of America Corp. Joseph Song dan Alexander Lin mengatakan data ekonomi terbaru di AS itu menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja belum kehilangan ketidakpastian. “Tapi sudah ada tanda-tanda bahwa hal baik akan segera datang,” tulis Song dan Lin dalam catatannya. Adapun saat dolar AS melemah saat rilis data tersebut, yield obligasi treasury AS bertenor 10 tahun menanjak hingga 1,18 persen sebelum akhirnya kembali menguat.

Bank Indonesia sebelumnya mengatakan bakal memperkuat kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR untuk meningkatkan kredibilitas pasar valas domestik dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah di Indonesia. Penguatan JISDOR tersebut akan berlaku efektif sejak tanggal 5 April 2021.

BISNIS

Baca: 6 Fakta Pasar Muamalah Depok yang Viral Serta Penggunaan Dirham dan Dinar

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

22 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya