Pandemi Diprediksi Berakhir 10 Tahun Lagi, Staf Sri Mulyani: Harus Tetap Optimis
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 7 Februari 2021 15:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan ketidakpastian masih tinggi. Hal ini berkaitan dengan prediksi bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia baru akan berakhir 10 tahun lagi.
"Tapi ini tidak berarti kalau vaksinasi sampai 10 tahun lagi kita tidak bisa ngapa-ngapain. Kita tetap harus optimistis. Tapi mungkin hidup kita nanti akan berubah," ujar Kunta dalam webinar, Ahad, 2 Februari 2021.
Kunta mengatakan apabila pandemi berakhir seperti yang diprediksikan, maka persoalan atau kendala yang muncul akan berubah. Misalnya bagaimana beradaptasi dengan teknologi yang lebih tinggi, maupun bagaimana berinteraksi dan bekerja ke depannya.
"Ke depan mungkin disrupsinya bukan vaksin lagi, tapi beda lagi. Tentu bagaimana menyesuaikan diri, serta tetap inovatif dan produktif. Bagaimana UMKM tetap berjalan karena itu adalah basis ekonomi kita," ujar dia.
Kunta mengatakan vaksinasi bisa jadi akan terjadi terus lantaran khasiatnya hanya terbatas misalnya satu tahun. Sehingga, seusai vaksinasi nasional dengan target 181 juta penduduk selesai, vaksinasi akan dimulai kembali.
"Karena ini hanya 12 bulan, dana vaksinasi pasti akan ada terus. Ini kita pikirkan dan diskusikan ke depannya," ujarnya. "Intinya, jangan khawatir dengan vaksin terus nanti akan disrupt, enggak juga, yang penting bisa melakukan perubahan."
<!--more-->
Sebelumnya, pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi berakhir 10 tahun lagi. Sedangkan pandemi di dunia secara global diperkirakan berakhir tujuh tahun lagi.
Perhitungan ini, berdasarkan kalkulator vaksinasi yang kini sedang dilakukan di Indonesia. Perhitungan kalkulator vaksinasi itu dirilis oleh Bloomberg dengan memperhitungkan jumlah vaksinasi yang dilakukan di masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Data Bloomberg sendiri mencatat saat ini sudah ada 119 juta dosis vaksin didistribusikan dan disuntikkan ke orang-orang, termasuk di Indonesia. Dari data yang dirilis itu, Indonesia menempati urutan ke-10 dari negara- negara yang telah melakukan vaksinasi dengan jumlah yang cukup tinggi.
Perhitungan 10 tahun tersebut, berdasarkan jumlah vaksinasi harian yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data itu, per hari Indonesia melakukan vaksinasi sebanyak 60.433 dosis vaksin.
Sedangkan, untuk mencapai herd immunity, vaksinasi harus mencakup 75 persen seluruh penduduk di Indonesia. Adapun, jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 267,7 juta. Adapun, jumlah kasus positif di Indonesia telah mencapai 1,134 juta dengan jumlah orang meninggal sebanyak 31.202 orang.
Sementara itu, Israel menjadi negara pertama yang akan segera lepas dari pandemi, dengan kalkulasi vaksinasi sekarang sudah mencapai 35 persen dari seluruh penduduk. Sedangkan jumlah vaksinasi harian Israel mencapai 135.778 dosis per hari.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca juga: Anggaran PEN Naik Jadi Rp 627,9 T, Sri Mulyani: Tantangan Covid-19 Dinamis