Trenggono Harap Lulusan Sekolah Perikanan Jadi Penyokong Industri Dalam Negeri

Minggu, 7 Februari 2021 11:05 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap lulusan sekolah perikanan menjadi salah satu penyokong tegaknya industri perikanan dalam negeri. Untuk itu mereka diharapkan lebih memilih bekerja di dalam negeri dibanding menjadi pekerja asing di luar negeri.

"Lulusan-lulusan ini kita berdayakan di dalam negeri saja," kata Trenggono dalam keterangan tertulis, Ahad, 7 Februari 2021.

Selain bekerja di industri, alumni sekolah juga didorongnya berwiraswata. Baik menekuni bidang penangkapan, budidaya, pemasaran maupun usaha pengolahan produk perikanan.

Menurutnya, para alumni dapat memanfaatkan dana BLU yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) KKP. Maupun dana kredit perbankan yang didukung pemerintah, yakni dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Di Ambon, kata dia, keberadaan para alumni sekolah kelautan dan perikanan sangat bernilai sebab Maluku tengah dikembangkan menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN). Pemerintah segera membangun pelabuhan perikanan terpadu yang nantinya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mendukung jalannya proses produksi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kepala Sekolah Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru Ahmad Jais Ely menjelaskan sebanyak 66 persen dari total lulusan bekerja di sektor swasta di dalam dan luar negeri. Mereka yang bekerja di luar mencapai 1.845 orang.

Kemudian 15,2 persen lainnya didorong untuk berwirausaha. "Sisanya ada yang menjadi PNS, TNI/Polri dan melanjutkan pendidikan," ujar Ahmad Jais.

Menurutnya, lulusan SUPM Waiheru yang kini mengalami peningkatan status menjadi Politeknik Kelautan dan Perikanan Maluku memang diplot menjadi sumber daya siap kerja. Sebab pola pendidikan yang diterapkan adalah sistem teaching factory yakni lebih banyak praktik. "Perbandingannya 70 persen praktik, sisanya teori," kata Jais.

BACA: KKP Tangkap Kapal yang Gunakan Pukat di Laut Banda

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

5 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

6 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

7 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya