Pertumbuhan Ekonomi Minus, Staf Khusus Jokowi: Mengarah ke Pulih

Jumat, 5 Februari 2021 12:42 WIB

Wakil Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta (Foto: Doc. KEIN)

TEMPO.CO, Jakarta – Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Ekonomi, Arif Budimanta, mengatakan perekonomian Indonesia mengarah ke pemulihan kendati sepanjang 2020 pertumbuhan ekonomi -2,07 persen. Arif menyebut pemerintah terus mendorong sisi permintaan dan penawaran.

“Itu artinya, pemerintah terus mendorong agar ekonomi kita pulih dalam waktu yang cepat baik dari sisi supply maupun demand," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Februari 2021.

Menyitir data yang dirilis Badan Pusat Statistik atau BPS, Arif menuturkan pertumbuhan ekonomi menunjukkan perbaikan pada kuartal IV. Meski terkontraksi -2,19 persen, kondisi itu lebih baik ketimbang pertumbuhan pada kuartal III yang mengalami kontraksi -3,49 persen dan kuartal II sebesar -5,32 persen.

Di samping itu, selama 2020, pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah masih tumbuh 1,94 persen. Dibandingkan dengan negara mitra dagang utama, Arif menuturkan Indonesia pun berada di posisi yang lebih baik. Singapura, misalnya, mengalami kontraksi lebih dalam, yaitu sampai -5,8 persen. Kemudian Amerika Serikat mengalami kontraksi -3,5 persen dan Uni Eropa -6,4 persen.

Arif optimistis prospek ekonomi Indonesia 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan 2020 kendati pandemi Covid-19 masih terjadi. Faktor penanganan kesehatan yang lebih siap, vaksin yang sudah mulai diberikan, dan kembali bergeraknya konsumsi rumah tangga, kata dia, akan menjadi pendorong pemulihan.

Selain itu, pemerintah sepanjang 2021 tetap menyediakan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang jumlahnya cukup besar. Anggaran itu direncanankan sebesar Rp619,83 triliun atau sekitar 3,5 persen dari PDB nasional.
<!--more-->
“Jika kita dapat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan dan mendorong tingkat konsumsi masyarakat pada 2021 ini, ekonomi dapat tumbuh positif dan sesuai yang direncanakan,” ucapnya.

Ia menyebut pemerintah akan terus mendorong program padat karya untuk membuka lapangan kerja di samping menggelontorkan program perlindungan sosial. “Sektor investasi juga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mengingat dalam waktu yang tidak terlalu lama aturan turunan dari UU Cipta Kerja akan segera disahkan,” kata Arif menanggapi rilis data pertumbuhan ekonomi dari BPS.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV -2,19 Persen, Industri Pengolahan Anjlok Terdalam

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

4 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya