Terus Berinovasi, Kunci Narata Bertahan di Bisnis Keripik Saat Pandemi

Kamis, 4 Februari 2021 18:53 WIB

Ros bersama Lisya berdiskusi dengan para pekerjanya di tengah ribuan kantong keripik pisang yang sudah dikemas di rumah produksinya di Batam Center, Kota Batam, pertengahan Januari 2021. Keripik ini akan diekspor ke Singapura dalam waktu dekat ini. (Foto Yogi Eka Sahputra)

Ros terpaksa memutuskan memangkas jumlah karyawannya dari 11 orang menjadi empat orang sampai saat ini. “Saya terpaksa melakukan itu, karyawan yang kita rumahkan adalah suaminya yang masih bekerja, sedangkan empat karyawan yang kita pertahankan karena suami mereka ada yang sakit, tidak bekerja dan lainnya. Tetapi suatu saat saya akan panggil mereka lagi,” katanya.

Namun belakangan, mulai akhir 2020 kondisi sudah mulai agak membaik. Sejumlah produknya kembali diekspor ke Singapura meskipun transaksi via online. Ia pun terbuka dengan berbagai usulan inovasi bisnis yang bermunculan.

Di masa pandemi ini, kata Ros, jaringan bisnisnya terus dijaga betul. Selain itu, ia lebih adaptif dalam menjalankan bisnis dengan mengaktifkan bisnisnya lewat jalur online. “Kalau dulu kita antar ke sana (Singapura). Sekarang kita tinggal kirim, semuanya serba online,” kata Ros.

Masih kuat dalam ingatan Ros, di sebuah seminar beberapa tahun lalu ia harus menuliskan rancangan bisnisnya lima tahun ke depan. Saat itu, ia menuliskan, dalam lima tahun yang akan datang akan membukukan omzet penjualan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan, memiliki karyawan minimal 10 orang, dan punya ruang produksi sendiri.

Siapa sangka bahwa keinginan masa lalunya itu tercapai saat ini. “Bisa jualan di mal, mengikuti pameran dunia, ekspor produk sendiri ke Beijing, Cina. Itu adalah mimpi seorang anak petani, saya sangat bersyukur,” kata Ros. Ia berharap usaha ini bakal dilanjutkan oleh anak cucunya sehingga lebih besar dari yang ada sekarang.

Direktur Eksekutif Al Ahmadi Entrepreneurship Center Lisya Anggraini menyebutkan bisnis keripik pisang Ros adalah satu dari banyak UMKM yang ada di Batam tumbuh sangat cepat. Sebelum pandemi, sudah ada tiga UMKM seperti Ros yang sudah ekspor ke luar negeri, di antaranya keripik pisang, bumbu pecel, dan agar-agar kering.

UMKM itu sebelumnya bergabung dan mengikuti beberapa pelatihan AEC. “Alhamdulillah mereka sudah ekspor sekitar setengah ton beberapa bulan lalu, sekarang ini lagi proses ekspor santan,” kata Lisya.

Namun begitu, menurut Lisya, di kala pandemi seperti saat ini, hampir semua bisnis terpukul. Sebagian dari mereka juga mulai beralih ke sistem online seperti yang dilakukan Ros. Sebanyak 98 persen UMKM di Batam yang terdampak pandemi dan akhirnya proses penjajakan penjualan produk di Singapura pun terpaksa ditunda. “Saya bilang ke kawan-kawan UMKM, selain menyesuaikan diri dengan penjualan online, saat ini adalah waktu terbaik memperbaiki standardisasi produk."

Baca: BRI: Pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro Diperpanjang hingga 18 Februari

Berita terkait

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

15 jam lalu

PNM Rayakan Hari Bumi dengan Pelatihan untuk UMKM

Terdapat tiga aktivitas kegiatan, dua di antaranya adalah pelatihan literasi keuangan digital dan penanaman bibit tanaman.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

18 jam lalu

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

Bagi Anda yang ingin membuka bisnis dengan modal yang terbatas, sejumlah franchise murah di bawah Rp 10 juta berikut ini bisa jadi masuk pertimbangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

1 hari lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

2 hari lalu

Wabup Kukar Rendi Solihin Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-sanga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkomitmen untuk terus membersamai pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 hari lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya