OPEC+ Sepakat Kurangi Produksi, Harga Minyak Mentah Melejit ke USD 58,46

Kamis, 4 Februari 2021 08:29 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah patokan global jenis Brent untuk pengiriman April ditutup menguat US$ 1 atau 1,7 persen ke level US$ 58,46 per barel, posisi tertinggi sejak 21 Februari 2020.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut melanjutkan penguatan setelah sebelumnya melonjak nyaris 2 persen menyusul penurunan level persediaannya anjlok ke level terendah sejak Maret.

Data Bloomberg juga menunjukkan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) di Amerika Serikat untuk pengiriman Maret mendatang terpantau menguat 0,32 persen atau 0,18 poin ke level US$ 55,87 per barel pada hari ini, Kamis, 4 Februari 2021, pukul 06.46 WIB.

Pada akhir perdagangan Rabu kemarin, harga minyak WTI ditutup menguat 1,7 persen atau 0,93 poin ke level US$ 55,69 per barel. Harga minyak tersebut mencapai level tertinggi sejak 22 Januari 2020, setelah menyentuh tertinggi US$ 56,33 pada awal sesi.

Penguatan ini terjadi setelah Badan Informasi Energi (EIA) mencatat stok minyak mentah AS turun pekan lalu menjadi 475,7 juta barel, level terendah sejak Maret. Adapun tingkat pemanfaatan kilang naik 0,6 poin persentase.

Advertising
Advertising

"Kilang-kilang kembali beroperasi, yang mendukung minyak mentah," kata analis senior The Price Futures Group Phil Flynn.

Kenaikan harga minyak ini juga tak lepas dari keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ pada Rabu lalu yang sepakat berkukuh memangkas pasokan minyak. Seiring dengan itu, Arab Saudi juga mengurangi pasokan minyak dengan lebih besar.

ANTARA

Baca: Permintaan Cina Melemah, Harga Minyak Dunia Turun jadi USD 52,27 per Barel

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

10 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

20 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

20 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

21 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

5 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya