Bambang Brodjonegoro: GeNose Diuji dengan 2000 Sampel, Akurasi 90 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 3 Februari 2021 09:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pemindai Covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada, GeNose C19, telah melalui proses uji terhadap 2.000 sampel menggunakan artificial intelligent (AI).
“GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di-update oleh tim dari UGM,” Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Februari 2021.
Bambang memastikan GeNose sebagai alat penyaringan bukan merupakan pengganti tes usap PCR. Meski demikian, alat ini dapat digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang angkutan umum, khususnya kereta api, karena telah mengantongi izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan.
Tim Penemu GeNose dari UGM, Eko Fajar, mengatakan riset terhadap GeNose sudah dilakukan sejak 2019. Namun, sampai saat ini peneliti masih terus menyempurnakan risetnya agar bisa dimanfaatkan dalam skala lebih besar.
“Kami sudah mulai riset sejak 2009 hingga sekarang. Riset kami akhirnya membuahkan hasil dan sudah mulai digunakan masyarakat. Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Eko.
Menter Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan GeNose mulai digunakan di stasiun pada 5 Februari 2021. Pada tahap pertama, GeNose tersedia di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta.