Bos Bank Syariah Indonesia Klaim Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis

Rabu, 3 Februari 2021 06:57 WIB

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi berpose dalam sesi foto usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi mengklaim perbankan syariah lebih tangguh di masa krisis akibat pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dari kinerja PT Bank BRISyariah Tbk. dan PT Bank Syariah Mandiri yang tumbuh signifikan selama tahun lalu.

Hery mencontohkan BRI Syariah yang membukukan lonjakan laba 235,14 persen secara tahunan pada tahun lalu. Demikian pula laba Mandiri Syariah tahun lalu tercatat Rp 1,4 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.

Adapun alasan perbankan syariah lebih tangguh di tengah krisis, menurut Hery, karena model bisnis bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. "Baik bank dan nasabah lebih fleksibel, (ketika ekonomi terkontraksi) bisa meng-adjust sendiri seperti shock breaker," katanya, Selasa, 2 Februari 2021.

Tak hanya itu, Hery memaparkan pertumbuhan bisnis bank syariah secara industri sepanjang tahun lalu yang melebihi ekspektasi. Dari sisi aset, perbankan syariah mengalami kenaikan 10,97 persen secara tahunan, di atas pertumbuhan bank konvensional sebesar 7,7 persen.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Dari sisi dana pihak ketiga, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 11,56 persen secara tahunan, sedikit di atas bank konvensional yang sebesar 11,49 persen. Sementara di sisi pembiayaan, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.

Lebih jauh Hery menjelaskan soal rencana Bank Indonesia Syariah mencari investor strategis untuk memperkuat lini bisnis dan berekspansi ke manca negara. Oleh sebab itu, investor yang diharapkan berasal dari pemodal asing.

Menurut Hery, investor strategis diperlukan untuk memperluas ekspansi ke manca negara. Adapun investor dari Timur Tengah yang diincar adalah yang memiliki banyak pengalaman di industri keuangan syariah.

“Kami ingin strategic investor. Jadi, nanti bisa resiprokal bila investor dari luar negeri. Bisa buka cabang di sana (negara investor). Membuka peluang investor global, terutama di kawasan Middle East sebagai investor strategis untuk memiliki saham Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery.

BISNIS

Baca: Bank Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, 3 Cabang Utama Ini Siap Layani Nasabah

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

3 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

4 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

8 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

8 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya