Bos Bank Syariah Indonesia Klaim Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 3 Februari 2021 06:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi mengklaim perbankan syariah lebih tangguh di masa krisis akibat pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dari kinerja PT Bank BRISyariah Tbk. dan PT Bank Syariah Mandiri yang tumbuh signifikan selama tahun lalu.
Hery mencontohkan BRI Syariah yang membukukan lonjakan laba 235,14 persen secara tahunan pada tahun lalu. Demikian pula laba Mandiri Syariah tahun lalu tercatat Rp 1,4 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.
Adapun alasan perbankan syariah lebih tangguh di tengah krisis, menurut Hery, karena model bisnis bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. "Baik bank dan nasabah lebih fleksibel, (ketika ekonomi terkontraksi) bisa meng-adjust sendiri seperti shock breaker," katanya, Selasa, 2 Februari 2021.
Tak hanya itu, Hery memaparkan pertumbuhan bisnis bank syariah secara industri sepanjang tahun lalu yang melebihi ekspektasi. Dari sisi aset, perbankan syariah mengalami kenaikan 10,97 persen secara tahunan, di atas pertumbuhan bank konvensional sebesar 7,7 persen.
<!--more-->
Dari sisi dana pihak ketiga, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 11,56 persen secara tahunan, sedikit di atas bank konvensional yang sebesar 11,49 persen. Sementara di sisi pembiayaan, perbankan syariah mencatat pertumbuhan 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen.
Lebih jauh Hery menjelaskan soal rencana Bank Indonesia Syariah mencari investor strategis untuk memperkuat lini bisnis dan berekspansi ke manca negara. Oleh sebab itu, investor yang diharapkan berasal dari pemodal asing.
Menurut Hery, investor strategis diperlukan untuk memperluas ekspansi ke manca negara. Adapun investor dari Timur Tengah yang diincar adalah yang memiliki banyak pengalaman di industri keuangan syariah.
“Kami ingin strategic investor. Jadi, nanti bisa resiprokal bila investor dari luar negeri. Bisa buka cabang di sana (negara investor). Membuka peluang investor global, terutama di kawasan Middle East sebagai investor strategis untuk memiliki saham Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery.
BISNIS
Baca: Bank Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, 3 Cabang Utama Ini Siap Layani Nasabah