Tesla hingga Panasonic Jadi Calon Mitra RI Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 2 Februari 2021 03:27 WIB

Tesla. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat tujuh perusahaan global yang dilirik pemerintah untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Holding.

"Dari proses penjajakan calon mitra gelombang satu, ada tujuh grup perusahaan yang memenuhi kriteria," ujar Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin, 1 Februari 2021.

Agus mengungkapkan ketujuh perusahaan tersebut adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), BYD Auto Co. Ltd., dan Farasis Energy, Inc., dari Cina; LG Chem Ltd. dan Samsung SDI dari Korea Selatan; Tesla Inc asal Amerika Serikat; dan Panasonic dari Jepang.

Tujuh perusahaan tersebut berpotensi menjadi calon mitra konsorsium BUMN, Indonesia Battery Holding, untuk mengembangkan proyek industri baterai kendaraan listrik (baterai EV) secara terintegrasi dari hulu hingga hilir senilai US$ 13,4 miliar—US$ 17,4 miliar.

Menurut Agus, pemilihan calon mitra didasarkan pada tiga kriteria. Ketiganya adalah memiliki jejak global di dalam industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan memiliki rencana untuk ekspansi bisnis, memiliki kekuatan finansial dan investasi di bidang baterai, serta mempunyai reputasi merek dan hubungan dengan original equipment manufacturer.

"Mitra-mitra tadi harus punya kemampuan untuk menjual [produksi baterai] di dalam negeri maupun ke luar negeri," katanya.
<!--more-->
Hingga saat ini, negosiasi dengan calon mitra utama, yakni CATL dan LG Chem, masih berjalan.

Agus menuturkan bahwa tim tengah menyelesaikan negosiasi pembentukan joint venture (JV) dengan calon mitra global tersebut.

"Sekarang proses belum selesai. Diharapkan tahun ini kami bisa selesaikan joint venture agreement sampai keputusan investasi," kata Agus.

Agus mengatakan bahwa kebutuhan investasi itu untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir dengan kapasitas cells 140 GWh.

"Nilai investasi besar mencapai US$13-US$17 miliar dengan risiko teknologi yang tinggi dan pasar yang bergantung pada OEM [original equipment manufacturer]," ujar Agus.

Dia menjelaskan bahwa pembangunan industri baterai kendaraan listrik ini akan melibatkan konsorsium BUMN, yakni Indonesia Battery Holding (IBH) yang terdiri atas Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., bersama mitra investor asing.

BISNIS

Baca juga: Investasi Industri Baterai Kendaraan Listrik Diproyeksikan Capai USD 17 Miliar

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

15 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

19 jam lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya