Rutin Diskusi dengan Jokowi, Sandiaga Uno Pernah Usul Tak Beri Bansos Sembako
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 1 Februari 2021 14:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan telah beberapa kali meminta masukan Sandiaga Uno terkait perekonomian Indonesia di masa krisis pandemi Covid-19. Diskusi ini terjalin sejak April 2020 atau sebelum Sandiaga didapuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kabar tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Sandiaga. Memposisikan diri sebagai orang di luar pemerintahan, Sandiaga mengaku telah beberapa kali menyampaikan pandangannya kepada Jokowi.
“Saya kan sebetulnya sangat dekat dengan Presiden sejak beliau sudah di Solo. Kami punya hubungan yang cukup baik yang dibina selama ini, mulai beliau Wali Kota (Solo), Gubernur (DKI Jakarta), dan Presiden. Jadi saya sangat hormati beliau, setiap diundang saya sampaikan pandangan saya,” ujar Sandiaga saat diwawancara Tempo, 13 Januari 2021 lalu.
Sandiaga menyebut diskusinya dengan Jokowi cukup intensif. Kepada Jokowi, Sandiaga menyampaikan bahwa ia telah menggagas Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Dalam gerakan itu, beberapa simpatisan Jokowi ikut bergabung.
<!--more-->
Di sisi lain, Sandiaga pernah mengusulkan seputar subsidi pemerintah kepada masyarakat di tengah pagebluk. Sandiaga meminta Jokowi tidak memberikan bantuan berbentuk sembako, namun seluruhnya digelontorkan dalam stimulus tunai.
“Pengalaman saya jauh lebih efektif (bansos tunai) dan kegiatan bagi sembako mengundang potensi penyebaran Covid-19,” katanya. Masukan-masukan itu ia sampaikan dari pengalamannya bertemu masyarakat di lapangan.
Namun selama diskusi dengan Jokowi berlangsung, Sandiaga justru mengaku belum pernah sekali pun dimintai pandangan soal pariwisata. Beberapa pendapat yang ia sampaikan hanya seputar perekonomian secara holistik, pengembangan UMKM, atau orang-orang yang sebaiknya bekerja di tim pemulihan ekonomi nasional alias PEN.
Menurut Sandiaga Uno, tim PEN harus diisi oleh orang-orang yang dipercaya 100 persen oleh Presiden. “Saya seneng banget waktu Presiden tunjuk Erick Thohir (sebagai Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan Covid-19 dan PEN) karena beliau memang orang kerja,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | TIM MAJALAH TEMPO
Baca: Sandiaga Uno: Dulu RI Targetkan 20 Juta Wisatawan Asing, Sekarang Boro-boro