Ini Sentimen yang Mendominasi Laju IHSG di Awal Februari

Senin, 1 Februari 2021 09:10 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan melemah pada awal Februari 2021. Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus menuturkan penurunan kinerja indeks tak terhindarkan, bercermin dari sejumlah sentimen yang mewarnai pasar beberapa waktu terakhir.

“Kalau kita mundur ke belakang, sejak kemenangan Joe Biden lalu vaksinasi itu ada ekspektasi yang luar biasa yang membuat indeks mengalami kenaikan cukup drastis,” ujarnya kepada Tempo, Ahad 31 Januari 2021. Sentimen tersebut bermuara pada ekspektasi pasar yang terlampau tinggi akan keyakinan pemulihan ekonomi tahun ini.

Namun, ekspektasi tersebut seketika berbalik arah ketika pemerintah memutuskan untuk mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021, dari sebelumnya 4,5-5,5 persen, menjadi 4-5,2 persen. Hal serupa juga dilakukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengecualikan Indonesia dari daftar negara-negara yang mengalami peningkatan proyeksi pertumbuhan.

“Ini berarti ekspektasi terlalu tinggi, bahwa pemulihan ekonomi tidak seindah yang diucapkan,” kata Nico. Kondisi tersebut direspon pelaku pasar saham dengan pesimistis, sehingga mengakibatkan kinerja indeks melemah 1,96 persen, dan ditutup di level 5.862,35 pada Jumat pekan lalu.

Advertising
Advertising

Adapun dari sisi inflasi belum menunjukkan adanya kenaikan, atau cenderung merefleksinya konsumsi masyarakat saat ini masih tertahan dan daya beli yang terganggu.

<!--more-->

“Penyebabnya karena penambahan kasus Covid-19 yang terus meningkat, dan ini menunjukkan ternyata pengendalian yang dilakukan selama ini belum efektif dan efisien,” ucapnya. Secara keseluruhan, Nico memproyeksikan indeks akan bergerak di kisaran 5.800 – 5.945 pada pekan awal Februari.

Walhasil, sejumlah emiten yang sebelumnya menunjukkan pergerakan kenaikan harga drastis akibat sentimen-sentimen pemulihan ekonomi terkena imbasnya. “Ketika pasar gegap gempita akan ekspektasi dan harapan, harga saham bergerak di luar fundamental dan valuasinya,” kata Nico.

Beberapa saham emiten yang dimaksud antara lain PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Itama Ranoraya (IRRA), dan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS). “Selama ini KAEF dan IRRA menanjak karena sentimen vaksinasi, lalu BRIS karena penggabungan bank syariah BUMN,” ujarnya.

“Namun akhirnya ketika sentimen itu habis mereka akan kembali ke harga fundamentalnya, terbukti saham-saham tersebut mengalami auto reject bawah (ARB) dalam sepekan terakhir.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Anugerah Zamzami Nasr mengungkapkan pergerakan pasar ke depan juga masih akan dipengaruhi oleh sejumlah data, seperti data makro ekonomi hingga laporan keuangan emiten.

<!--more-->

Beberapa data makro ekonomi yang dimaksud adalah tingkat inflasi, purchasing managers index (PMI, serta hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020. “Proyeksinya indeks masih akan melemah di kisaran level support 5.675 dan resistance di level 6.161,” ucapnya.

Direktur Investama Hans Kwee menyarankan investor untuk tidak melakukan aksi panic selling, dan tetap melakukan akumulasi saham-saham yang berfundamental baik namun telah banyak mengalami penurunan harga.

Hans menambahkan IHSG baru akan berpotensi rebound pada akhir pekan, dengan range pergerakan berkisar 5.56-5.700 untuk level support, dan 6.068-6.154 untuk level resistance. “Penurunan harga saham banyak mendorong terjadinya forces sell yang dilakukan sekuritas untuk mengurangi posisi margin nasabah ritel juga menjadi pemberat pasar,” katanya.

BACA: IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

11 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

15 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

17 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

22 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya