Diprediksi Jadi 41 Persen PDB di 2021, Wamenkeu: Utang RI Pasti Naik

Sabtu, 30 Januari 2021 18:15 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara tidak memungkiri utang pemerintah akan naik untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sebab, dalam keadaan perekonomian menciut dan penerimaan negara berkurang, belanja harus naik.

"Kita lakukan itu di tengah-tengah ya ini ngutang. Karena kalau ekonomi shrinking, penerimaan negara berkurang, belanja harus naik. Pasti utang naik. Utang naik, sekarang sekitar 38,5 persen PDB. Mungkin 2021 ke 41 persen PDB," ujar Suahasil dalam webinar, Sabtu, 30 Januari 2021.

Kendati rasio utang terhadap PDB tersebut akan naik di 2021, Suahasil memastikan utang akan dijaga tetap aman. "Kita relatively modest. Kita coba tahan di 38,39,40 persen, kalau harus naik tahun ini ke 41 persen."

Ia memastikan dengan langkah tersebut pemerintah juga menjaga perekonomian Indonesia lebih baik dari negara lain. Ia pun membandingkan kondisi ekonomi Indonesia dengan negara lain yang dinilai mematok defisit lebih besar, namun ekonominya turun lebih dalam.

Misalnya saja India yang defisit 13 persen, namun ekonominya terkontraksi 8 persen. "Jerman juga begitu, Prancis juga begitu. Malaysia defisit 6,5 persen tapi pertumbuhan ekonomi minus 5,8 persen," tuturnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Berdasarkan perhitungan IMF, perekonomian Indonesia akan terkontraksi 1,9 persen di 2020. Adapun berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran minus 1,7 persen sampai minus 2,2 persen.

Suahasil mengatakan pada periode awal pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi. Pasalnya, dengan adanya pembatasan orang untuk keluar rumah, konsumsi turun. Di samping itu investasi pun terhenti dan ekspor-impor terhambat.

Defisit APBN Indonesia lebih dari disiplin anggaran biasanya di bawah 3 persen, menjadi ke 6,1 persen dari Produk Domestik Bruto.

Pada situasi tersebut, tutur dia, belanja pemerintah yang salah satunya berasal dari utang menjadi tumpuan utama bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, dalam situasi penerimaan negara berkurang, belanja negara tidak bisa dikurangi dan mesti menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.

BACA: Pandemi, Wamenkeu: Negara-negara Berlomba Amankan Diri dengan Menarik Utang

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

10 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

12 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

5 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

5 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya