Kemenkeu: Vaksinasi Bisa Dorong Konsumsi Masyarakat Kelas Menengah ke Atas
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 26 Januari 2021 13:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan lancarnya vaksinasi Covid-19 akan menjadi kunci penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya, untuk mendorong konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas.
"Kami berharap dukungan masyarakat agar program vaksinasi bisa berjalan, mobilitas bisa meningkat terukur dan berhati-hati, serta aktivitas kita berjalan lagi. Sehingga, DPK (dana pihak ketiga) masyarakat menengah ke atas di bank bisa mengalir lagi untuk belanja dan mendorong roda perekonomian lebih cepat," ujar Febrio dalam webinar, Selasa, 26 Januari 2021.
Febrio mengatakan masyarakat kelas menengah ke atas saat ini masih menunggu optimisme perekonomian untuk meningkatkan kembali konsumsinya. Akibatnya, sepanjang 2020 lalu, pertumbuhan DPK di perbankan tercatat sangat tinggi.
"Artinya masyarakat mampu kelas menengah ke atas tidak belanja, bukan karena tidak ada uang, tapi karena mobilitas dibatasi," ujar Febrio.
Febrio meyakini perekonomian pada tahun 2021 akan bergerak lebih positif dibandingkan tahun 2020. Optimisme dari program vaksinasi, menurut dia, sudah tampak pada pergerakan di pasar. Arus modal masuk ke tanah air pun sudah mulai terlihat.
<!--more-->
"Sehingga pasar sudah melihat gimana vaksinasi memberikan sentimen positif dan harapannya hasilnya real bisa menaikkan aktivitas ekonomi masyarakat khususnya korporasi, supaya bisa lagi hire tenaga kerja kita yang sempat lay off di 2020," ujar Febrio.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hingga saat ini tercatat 179.428 orang sudah disuntik vaksin Covid-19. Adapun vaksin telah terdistribusi sebanyak 1,48 juta dosis atau 12,52 persen.
Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik. "Kalau kita lihat, Indonesia adalah salah satu negara di ASEAN yang melakukan vaksinasi diawal dan tentu diawali oleh Bapak Presiden pada tanggal 13 Januari yang lalu," ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan pemerintah sudah membuat jadwal vaksinasi Covid-19 ini, antara lain pada Januari hingga April 2021 untuk 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta lansia. Selanjutnya, gelombang kedua pada April 2021 hingga Maret 2022, antara lain untuk 63,9 juta masyarakat rentan dan sisanya 77,4 juta masyarakat lainnya.
"Pemerintah sudah membuat jadwal, di mana jadwal ini Bapak Presiden meminta bahwa akan diselesaikan di bulan Desember, sehingga ada percepatan terhadap 77 juta masyarakat yang rencana awal bulan Januari hingga Maret tahun depan itu ditarik ke depan," tutur Airlangga. Vaksinasi ditargetkan melingkupi 70 persen penduduk atau membutuhkan vaksin 426,8 juta dosis.
Baca: Vaksinasi Mandiri, Swasta dan Produsen Vaksin Covid-19 Sedang Tahap Negosiasi