TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani menyatakan saat ini pembahasan antara pelaku usaha dan sejumlah produsen vaksin Covid-19 global sudah masuk tahap negosiasi. Negosiasi terkait program vaksinasi mandiri ini berlangsung setelah pengusaha terus berkomunikasi sejak Oktober 2020 dengan beberapa produsen, antara lain AstraZaneca, Pfizer BioNTech, Moderna, dan Sputnik dari Rusia.
Rosan menjelaskan, proses negosiasi berlangsung secara terpisah antara pelaku usaha dan pemerintah. Dengan pelaku usaha, proses berlangsung untuk menegosiasikan waktu pengiriman serta kapasitas vaksin yang bisa dikirimkan oleh produsen.
“Saya tidak bisa menyebutkan dengan produsen mana negosiasi dilakukan karena confidential. Namun, negosiasinya lebih ke perihal waktu pengiriman serta kapasitas produsen terkait dengan jumlah vaksin yang bisa dikirimkan,” ujar Rosan kepada Bisnis, Ahad, 24 Januari 2021.
Adapun untuk jumlah vaksin Covid-19 yang akan diimpor dalam program vaksinasi mandiri, sektor swasta masih menunggu angka dari pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah hingga kini masih mempertimbangkan perihal pengadaan vaksin yang akan digunakan.
Dalam pembicaraan terkait dengan pemerintah, salah satu basis data yang menjadi tolok ukur pelaku usaha adalah data resmi pekerja formal. Rosan menyebutkan, nantinya akan diambil sebagian pekerja dalam persentase yang belum ditentukan.