Bahlil Lahadalia: Pertarungan Investasi Korsel-Jepang Sengit, Ngeri-ngeri Sedap
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 25 Januari 2021 14:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia pada kuartal IV 2020 melampaui Jepang. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan total investasi Korea Selatan pada kuartal terakhir tahun lalu mencapai US$ 0,7 miliar.
“Di kuartal IV, Korea Selatan berhasil melambung (melewati) Jepang. Ini pertarungan sengit, ngeri-ngeri sedap. Potensinya besar,” ujar Bahlil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 25 Januari 2021.
Korea Selatan menempati posisi negara keempat terbesar yang membenamkan modalnya di Indonesia pada kuartal IV. Sedangkan Jepang berada di peringkat kelima dengan total investasi senilai US$ 0,5 miliar.
Adapun posisi pertama diduduki Singapura dengan nilai investasi US$ 2,6 miliar; kedua Cina sebesar US$ 1,3 miliar; dan ketiga Hong Kong senilai US$ 1,1 miliar.
Meski demikian, secara akumulatif, total investasi Jepang lebih unggul ketimbang Korea Selatan sepanjang 2020. Berdasarkan data yang dihimpun dalam satu tahun, total modal yang dibenamkan Jepang di Indonesia menyentuh US$ 2,6 milar. Angka ini lebih besar dari Korea Selatan yang sebesar US$ 1,8 miliar.
“Pada 2021, analisis saya masih ada pertempuran antara Jepang dan Korea Selatan dalam hal realisasi investasi,” tutur Bahlil.
<!--more-->
Menyitir data BKPM, realisasi investasi Indonesia pada pada kuartal IV tercatat sebesar 214,7 triliun. Kinerja investasi paruh terakhir ditopang oleh penanaman modal asing (PMA) senilai Rp 111,1 triliun. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 103,6 triliun.
Dengan demikian, sepanjang 2020, total investasi yang masuk ke Indonesia tercatat senilai Rp 826,3 triliun. Angka ini melampaui target yang ditetapkan, yakni Rp 817,2 triliun, dan lebih besar dari realisasi 2019 sebesar Rp 809,6 triliun.
Jumlah tenaga kerja yang terserap dari capaian investasi sepanjang tahun mencapai 1,15 juta orang. Tenaga kerja itu tersebar ke 153.349 proyek.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Capaian Investasi 2020 Rp 826,3 T, Kepala BKPM: Ini Bukan Data Asal Bapak Senang