Janet Yellen Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan AS, Sri Mulyani: Welcome to The Club

Senin, 25 Januari 2021 11:53 WIB

Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut penunjukan Janet Yellen sebagai menteri keuangan Amerika Serikat. "Welcome to the club," tulisnya dalam akun instagram @smindrawati, Minggu, 24 Januari 2021.

Sri Mulyani mengatakan sejak berdirinya negara Amerika Serikat pada 1776, baru kali ini posisi menteri keuangan diisi oleh perempuan. Yellen sebelumnya juga menjadi perempuan pertama yang menjabat Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat.

Baca Juga: Janet Yellen Akan Percepat Kenaikan Pajak Orang Kaya

Ke depannya, kata Sri Mulyani, Yellen akan menghadapi tantangan besar dan luar biasa untuk memulihkan dan menjaga stabilitas ekonomi global. "Kerja sama global adalah keharusan," ujar dia.

Komite Keuangan Senat AS pada Jumat, 22 Januari 2021 dengan suara bulat menyetujui pencalonan Yellen menjadi Menteri Keuangan Amerika Serikat. Pencalonan Yellen disetujui 26-0 di komite yang terbagi rata.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, Yellen diprediksi akan dengan mudah memenangkan persetujuan penuh Senat pada Senin, 25 Januari 2021.

Sebelumnya, Yellen menyatakan bakal bekerja sama dengan anggota parlemen untuk mempercepat serangkaian kenaikan pajak perusahaan dan orang kaya. Hal ini diperlukan untuk mendukung pengeluaran belanja infrastruktur dan perluasan jaring pengaman sosial.

Yellen, yang menunggu persetujuan Senat untuk mengesahkan jabatannya itu, mengirimkan tanggapan tertulis untuk pertanyaan tindak lanjut anggota Komite Keuangan Senat tentang topik yang mencakup perubahan iklim hingga kebijakan sanksi. Dokumen setebal 114 halaman tersebut diperoleh oleh Bloomberg News.

Ia juga berjanji untuk bekerja dengan anggota Kongres untuk menetapkan apakah rumah tangga yang berpenghasilan kurang dari USD 400.000 setahun akan dilindungi dari pembalikan pemotongan pajak yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump tahun 2017. Ini adalah insentif yang dijanjikan Biden di masa kampanye.

Namun Janet Yellen menghindari pertanyaan apakah pencabutan pemotongan pajak negara bagian dan lokal, seperti yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden, akan memberikan pemotongan pajak yang besar bagi orang Amerika yang kaya. Sedangkan pemerintah tidak melakukan apa-apa bagi mereka yang berada di bagian bawah distribusi pendapatan.

CAESAR AKBAR | BISNIS | ANTARA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

32 menit lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya