Sepanjang 2020, Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 19,7 Triliun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 23 Januari 2021 07:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tercatat membukukan kontrak baru senilai Rp 19,7 triliun sepanjang tahun 2020. Angka di luar pajak itu naik 34 persen ketimbang tahun 2019 yang sebesar Rp 14,7 triliun.
"Dengan demikian, nilai total Order Book sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp49,2 triliun (di luar pajak)," seperti dikutip dari keterangan perusahaan dengan kode emiten ADHI, Jumat, 22 Januari 2021.
Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 93 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sementara pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 19 persen, MRT sebesar 7 persen, jalan dan jembatan sebesar 56 persen. Ada juga proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 18 persen.
Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 44 persen, BUMN sebesar 11 persen, swasta sebesar 5 persen, dan Investasi sebesar 40 persen.
<!--more-->
Adhi Karya sebelumnya mengincar kenaikan nilai kontrak baru hingga 20 persen pada 2021 atau sekitar Rp 25 triliun.
Dengan taksiran perolehan kontrak baru pada akhir 2020 senilai Rp 20,58 triliun, kenaikan 20 persen itu akan menjadikan target kontrak baru perusahaan pada tahun depan senilai Rp 24,69 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan penentuan target kontrak baru disesuaikan dengan strategi perseroan. Strategi perusahaan itu ingin menyeimbangkan kontrak baru untuk konstruksi (feeding) dan pendapatan berulang (recurring) melalui proyek-proyek pemerintah, BUMN, properti, maupun investasi.
“Ini kami juga ambil komposisi secara berimbang untuk menjaga keluwesan dari strategi pembiayaan kami khususnya karena memang tahun depan kami juga akan melakukan aksi-aksi korporasi,” kata Entus dalam paparan publik Adhi Karya yang dilakukan secara daring pada pertengahan Desember 2020 lalu.
BISNIS
Baca: Adhi Karya Kembali Tunda IPO 2 Anak Perusahaan karena Pandemi