Valuasi Ant Group Besutan Jack Ma Diprediksi Anjlok Jadi Rp 1.509 T

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 22 Januari 2021 21:11 WIB

Pendiri Alibaba, Jack Ma, menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 18 Januari 2017. [REUTERS / Ruben Sprich]

TEMPO.CO, Jakarta - Valuasi Ant Group besutan Jack Ma berpotensi terpangkas semakin dalam akibat langkah-langkah baru yang diusulkan oleh pemerintah Cina untuk membatasi pangsa pasar grup tersebut dalam bidang pembayaran online.

Menurut perkiraan terbaru dari Bloomberg Intelligence, valuasi fintech besutan Jack Ma ini ditaksir kurang dari 700 miliar yuan (Rp 1.509 triliun). Analis senior Francis Chan awal bulan ini menurunkan taksiran Ant Group menjadi kurang dari 1 triliun yuan, dari sebelumnya sekitar 1,44 triliun yuan.

"Valuasi Ant Group mungkin akan jatuh lebih jauh jika unit pembayarannya dipaksa untuk bubar karena potensi penyelidikan anti-trust oleh bank sentral Cina," tulis Chan dalam catatan penelitian.

Revisi perkiraan harga Ant ini jauh di bawah penilaian sebelumnya yang mencapai US$ 320 miliar sebelum perusahaan itu terpaksa membatalkan rencana penawaran umum perdana pada November 2020 lalu.

Tindakan keras dari pemerintah Cina memaksa perusahaan Jack Ma untuk membatalkan rencana IPO yang bernilai US$ 35 miliar, hanya beberapa hari sebelum pencatatan yang direncanakan di Hong Kong dan Shanghai.

Bank sentral Cina mengatakan pada hari Rabu bahwa setiap perusahaan pembayaran non-bank dengan setengah pangsa pasar untuk transaksi online, atau dua entitas dengan gabungan dua pertiga bagian, dapat dikenakan penyelidikan antitrust.
<!--more-->
Jika monopoli terkonfirmasi, bank sentral Cina dapat menyarankan kabinet memberlakukan langkah-langkah pembatasan termasuk memecah entitas berdasarkan jenis bisnisnya.

Perusahaan yang sudah memiliki izin pembayaran akan memiliki masa tenggang satu tahun untuk mematuhi aturan baru, kata bank sentral.

Alipay, dengan sekitar 1 miliar pengguna, menguasai 55 persen pasar pembayaran seluler.

Saham Alibaba Group Holding, yang memegang saham Ant, turun untuk hari kedua di Bursa Hong Kong, yakni sebesar 2,9 persen pada Jumat pagi pukul 09.57.

Sebelumnya sahamnya sempat melonjak 8,5 persen pada hari Rabu setelah Jack Ma muncul di depan umum untuk pertama kalinya sejak Cina mulai menekan bisnisnya, mengakhiri beberapa bulan spekulasi mengenai keberadaannya.

BISNIS

Baca juga: Jack Ma Akhirnya Muncul via Siaran Video Setelah Menghilang Berbulan-bulan

Advertising
Advertising

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

13 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya