Buruh angkut memuat semen ke dalam kapal untuk kebutuhan luar Pulau Jawa, di Jakarta, (04/01). PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk akan menambah penggilingan semen pada semester kedua 2009. TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mencatatkan volume penjualan di sepanjang 2020 mencapai sekitar 16,5 juta ton.
Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan realisasi penjualan pada Desember 2020 seberat 1,5 juta ton atau hampir sama seperti bulan sebelumnya.
“Untuk pencapaian total setahun adalah sebesar kurang lebih 16.5 juta ton, lebih rendah 8 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Marcos kepada Bisnis, Senin malam, 18 Januari 2021.
Kendati demikian, realisasi volume penjualan semen emiten dengan kode saham INTP itu masih lebih tinggi dari penurunan volume penjualan rata-rata industri yang sebesar 10 persen.
Marcos melanjutkan bahwa koreksi penjualan semen pada tahun lalu disebabkan berbagai hal. Pada awal tahun, banjir besar yang terjadi beberapa kali di ibu kota negara Indonesia menjadi penekan permintaan semen.
Belum pulih dari dampak banjir, permintaan pun semakin terpukul ketika pandemi Covid-19 menyerang dan menyebabkan sejumlah pekerjaan pembangunan tertunda. <!--more--> "Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia merupakan faktor penyebab utama dari penurunan tersebut,” kata Marcos.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, INTP melaporkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,11 triliun atau turun 5,02 persen secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp 1,17 triliun.
Penurunan itu terbilang membaik dibandingkan koreksi laba pada paruh pertama 2020 yang sebesar 26,56 persen.
Namun, dari sisi top line, pendapatan produsen semen merek Tiga Roda ini masih tertekan akibat penurunan penjualan pada masa pandemi. Tercatat pendapatan INTP melemah 10,56 persen menjadi Rp 10,14 triliun dari Rp 11,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu.