TEMPO.CO, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen pada 2019. Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan bahwa target tipis tersebut melihat kondisi bisnis semen yang diperkirakan masih lesu pada semester I/2019.
Baca juga: Kuartal I 2017, Pendapatan Bersih Indocement Turun 14 Persen
“Pada semester I/2019 permintaan semen masih lemah karena faktor cuaca yang menyebabkan banjir, selain itu ada Pemilu, puasa, dan lebaran,” ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019.
Target tersebut tercatat melambat dibandingkan dengan capaian perseroan pada tahun sebelumnya. Pada 2018, emiten berkode saham INTP tersebut mencatatkan pendapatan senilai Rp 15,19 triliun, naik tipis sebesar 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 14,43 triliun.
Namun, kondisi berbeda akan terjadi pada paruh kedua 2019. Menurut Christian, sektor properti baik hunian maupun komersial baru akan bangkit, dan lanjutan program pembangunan infrastruktur yang membawa angin segar bagi perseroan.
Selain itu, Christian memprediksi biaya-biaya produksi perseroan akan membaik karena penguatan nilai tukar rupiah dan penurunan harga batu bara dan minyak di semester I/2019.
“Kami mengantongi 4 sampai 5 tender bahkan lebih dalam pipeline kami pada tahun ini, kami prediksi akan lebih baik,” katanya soal bisnis PT Indocement.
BISNIS