Penjualan Produk Krakatau Steel Naik 2 Digit Sepanjang 2020

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 17 Januari 2021 22:31 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten BUMN produsen baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. meningkatkan penjualan produknya berupa Hot Rolled Coil (HRC) pada 2020 sebesar 19,11 persen menjadi sebesar 1.043.668 ton dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 876.186 ton.

Selain HRC, penjualan produk Cold Rolled Coil (CRC) meningkat 17,53 persen menjadi 405.742 ton dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 345.237 ton.

Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita menyatakan perbaikan ini merupakan buah dari berbagai upaya perbaikan strategi pemasaran yang dilakukan Krakatau Steel dalam rangka meningkatkan penjualan pada 2020.

"Sepanjang 2020, Krakatau Steel menerapkan beberapa strategi penjualan antara lain melakukan fokus penjualan kepada konsumen prioritas melalui program Key Account Management, pengembangan distributor melalui program Distributor Management, serta pengembangan pasar project yang menyerap produk anak perusahaan Krakatau Steel”, ungkapnya dalam keterangan Minggu, 17 Januari 2021.

Setali tiga uang, terjadi peningkatan penjualan produk baja di anak perusahaan emiten dengan sandi KRAS ini, seperti peningkatan volume penjualan produk baja profil sebesar 70,11 persen menjadi sebesar 34.444 ton dibandingkan dengan 2019 yang hanya sebesar 20.248 ton.

Selain itu, penjualan pipa baja naik tipis 0,8 persen menjadi 88.327 ton dari 2019 sebesar 87.622 ton, serta bisnis coating pipa baja naik 12,2 persen dari 421.059 m2 menjadi 472.584 m2.
<!--more-->
Dalam laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi saham KRAS itu membukukan pendapatan US$ 938,79 juta. Nilai itu menurun 10,85 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 1,05 miliar.

Dengan perhitungan kurs pada 30 September 2020 senilai Rp 14.918 per dolar AS, pendapatan itu setara dengan Rp 14 triliun, turun dari sebelumnya Rp14,64 triliun (kurs September 2019 Rp 13.901 per dolar AS).

Namun demikian, KRAS mampu mengurangi beban pokok pendapatan per kuartal III 2020 menuju US$ 826,43 juta dari sebelumnya US$ 995,35 juta. Laba bruto pun meningkat menjadi US$ 112,36 juta dari sebelumnya US$ 57,71 juta.

Tekanan beban penjualan, biaya keuangan, dan beban pajak membuat laba bruto tersebut harus tergerus, sehingga Krakatau Steel membukukan rugi bersih.

Rugi bersih Krakatau Steel per September 2020 mengempis menjadi US$ 27,39 juta atau Rp 408,69 miliar. Nilai itu menurun dari rugi bersih US$ 211,91 juta atau Rp 2,94 triliun.

BISNIS

Baca juga: Hadapi Baja Impor, Krakatau Steel Luncurkan 6 Produk Baja Hilir

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

13 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya