Harga Bensin Eceran di Mamuju Melonjak, Pertamina Klaim Stok BBM Cukup
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 17 Januari 2021 10:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Senior Vice President PT Pertamina (Persero) Agus Suprijanto mengatakan masyarakat Mamuju dan Majene tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM, Pertamina menjamin stok di terminal BBM hingga SPBU mencukupi.
Bahkan Pertamina menyatakan telah menyiagakan dua unit Mobile Storage berkapasitas masing-masing 16 kilo liter di daerah Malunda Majene dan Tapalang Mamuju Sulawesi Barat sehari setelah bencana gempa dengan magnitudo 6,5 terjadi.
Dia menjelaskan dua Unit Mobile storage atau biasa disebut dengan SPBU Kantong disiagakan di dua lokasi SPBU untuk mengoptimalkan pelayanan dan memastikan kehandalan distribusi di 17 SPBU di wilayah Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.
"Selain menyiagakan dua mobile storage BBM, Pertamina juga telah memberangkatkan 7 unit Mobil Tanki dari Terminal BBM Donggala ke Mamuju dan Majene untuk menjaga stok tetap aman. Bahkan, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan hingga 10 persen untuk Mamuju dan Majene," kata Agus dalam keterangan tertulis Sabtu malam, 16 Desember 2021.
Tidak hanya itu, Pertamina juga memberangkatkan tambahan personil untuk memperkuat Penyaluran BBM di Mamuju dan Majene. Upaya ini, tambah Agus, merupakan komitmen Pertamina untuk memastikan ketersediaan bahan bakar untuk masyarakat Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.
“Seluruh SPBU tetap beroperasi dan stok aman, masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan terpancing isu tidak benar yang menyatakan kekosongan BBM di SPBU. Apalagi dengan digitalisasi SPBU yang sudah berjalan, stok BBM di setiap SPBU di wilayah Mamuju dan Majene terpantau dengan baik di dashboard command centre Pertamina," ujar Agus.
<!--more-->
Dengan normalnya pelayanan BBM, Agus berharap masyarakat dan pemerintah serta pusat pihak lainnya yang menjalankan kegiatan pemulihan kondisi pasca gempa, termasuk pendistribusian bantuan, bisa berjalan baik.
Apabila masyarakat menemui adanya kendala di lapangan terkait penyaluran BBM & LPG dapat langsung menghubungi call center Pertamina 135 atau email ke pcc@pertamina.com.
Setelah gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo terjadi, harga bensin yang dijual pedagang eceran di Mamuju melonjak menjadi Rp 30.000 per liter. Tak hanya itu, harga mi instan pun melejit.
"Bukan hanya harga bensin Rp 30.000 per liter tetapi harga mi instan dijual dengan harga Rp 10.000 per bungkus," kata Ashari, salah seorang warga di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 16 Januari 2021.
Ashari menyayangkan hal tersebut karena seharusnya pada saat bencana gempa seperti ini, tidak boleh ada pihak mau mengambil untung karena masyarakat sedang menderita. "Kenaikannya sampai 100 persen dari harga normal, itu sangat membebani. Kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar," katanya.
Sementara itu, Yuti, warga lainnya mengeluhkan sulit mendapat kebutuhan pokok usai gempa melanda dan meminta pemerintah membantu menurunkan harga. "Pengungsi saat ini mencapai ribuan, dari mana mereka dapat makan dan memenuhi kebutuhannya, kalau situasi ekonomi tidak terkendali dengan naiknya harga," ucapnya.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
Baca: Usai Gempa, Harga Bensin Eceran di Mamuju Melonjak jadi Rp 30 Ribu per Liter