Kadin Yakin Vaksin Mandiri Bisa Jangkau 30 Juta Penerima
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 16 Januari 2021 11:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Rosan Roeslani meyakini vaksin mandiri untuk Covid-19 bisa menjangkau 30 juta penerima. Saat ini, Kadin tengah mengusulkan agar pemerintah membuka akses untuk vaksin mandiri tersebut.
“Kalau dilihat dari 182 juta orang yang divaksin, kita mungkin lihat pekerja formal saja kurang lebih 40 persen dari 130 juta, berarti 60 juta tenaga kerja formal, kami bisa kejar yang 30 juta itu dari target vaksin,” ujar Rosan kepada Tempo, Jumat, 15 Januari 2021.
Rosan mengatakan vaksin mandiri bisa mempercepat target imunisasi oleh pemerintah sehingga proses penyuntikannya akan kelar kurang dari setahun. Dengan akselerasi ini, Kadin berharap dunia industri akan segera pulih dari pukulan pandemi.
Baca Juga: Kadin Akan Temui Erick Thohir untuk Sampaikan Usul Vaksin Mandiri
Selain itu, peran swasta juga diyakini dapat memotong beban APBN pemerintah yang dikeluarkan untuk vaksinasi. Dalam rencana anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN, pemerintah menganggarkan vaksinasi diberikan kepada 182 juta orang dengan kebutuhan total vaksin mencapai 427 juta dosis.
Menurut Rosan, saat ini hampir seluruh anggota Kadin menyatakan siap mengimpor vaksin mandiri. Sasaran vaksin mandiri Kadin ditujukan bagi karyawan dan keluarga karyawan. Bahkan, vaksin mandiri juga akan menjangkau masyarakat di sekitar tempat industri di lokasi-lokasi khusus seperti pertambangan.
Vaksin mandiri dianggap lebih efektif dan bernilai ekonomi ketimbang perusahaan harus bolak-balik membiayai tes swab PCR maupun tes rapid Antigen bagi pekerjanya. “Daripada antigen atau PCR mending vaksin saja, kan tes itu Rp 200-300 ribu, mungkin sama juga dengan vaksin. Secara hitungan ekonomi lebih baik,” kata Rosan.
Skema vaksin mandiri, kata Rosan, dibiayai melalui dana CSR dan operasional perusahaan. “Ini bisa masuk operasional karena bagian dari karyawan, CSR untuk kepentingan keluarganya,” tutur Rosan.
Di samping itu, Rosan menginginkan vaksin mandiri oleh Kadin dibuka untuk umum. Masyarakat yang ingin menerima vaksin lebih cepat bisa membayar lebih mahal. Rosan mengatakan telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait usulan ini. Dalam waktu dekat, Rosan pun akan bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membicarakan vaksin mandiri.
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pemerintah menerima usulan vaksin mandiri. Namun pemerintah masih akan mematangkan rencana tersebut. “Nanti ditunggu secara resmi disampaikan ke Kemenkes dulu baru akan dilakukan pembahasan lebih lanjut,” katanya.