Rp 75,94 T Uang Negara Diguyurkan ke BUMN pada 2020, Siapa Dapat Paling Banyak?

Jumat, 8 Januari 2021 18:08 WIB

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2020, sebanyak Rp 75,94 triliun uang negara dalam bentuk investasi pemerintah mengalir ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari semua anggaran ini, alokasi terbesar yaitu Rp 15 triliun diberikan untuk lembaga pembiayaan investasi yang baru saja dibentuk pemerintah, dengan nama Indonesia Investment Authority.

"Sebagai amanat dari Undang-Undang Cipta Kerja," demikian keterangan tertulis Kementerian Keuangan pada Jumat, 8 Januari 2021.

Uang ini berbentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai modal awal yang diharapkan dapat mendorong meningkatnya arus modal yang masuk ke Indonesia lewat Indonesia Investment Authority atau National Investment Auhtority. Sehingga dapat mendorong tumbuhnya investasi di sektor riil dan membuka lapangan kerja baru.

Secara umum, uang Rp 75,94 triliun ini terbagi menjadi dua jalur. Pertama, PMN sebesar Rp 56,28 triliun. Kedua, pinjaman investasi sebesar Rp 19,65 triliun.

Beda dengan PMN, pinjaman investasi harus dikembalikan ke negara dalam jangka waktu tertentu. Adapun rincian penerimanya yaitu sebagai berikut:

Pertama, PMN Sebelum Pandemi Covid-19 dengan jumlah Rp 17,218 triliun
1. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp 5 triliun
2. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Rp 1,75 triliun
2. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Rp 1 triliun
3. PT Hutama Karya (Persero) Rp 3,5 triliun
4. PT Geo Dipa Energi Rp 700 miliar
5. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rp 5 triliun
6. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) sebesar Rp 268 miliar secara non-tunai
<!--more-->
Kedua, PMN Setelah Pandemi Covid-19 dengan jumlah Rp 39,07 triliun
1. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Rp 6 triliun
2. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Rp 1,5 triliun
3. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rp 5 triliun
4. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Rp 1,57 triliun
5. PT Hutama Karya (Persero) Rp 7,5 triliun
6. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar
7. PT Bio Farma (Persero) Rp 2 triliun
8. Nusantara Investment Authority atau Indonesia Investment Authority Rp 15 triliun

Ketiga, Pinjaman Investasi sebesar Rp 19,65 triliun
1. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Rp 3 triliun
2. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Rp 8,5 triliun
3. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp3,5 triliun
4. Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) Rp 650 miliar
5. PT Perkebunan Nusantara Rp4 triliun.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Jokowi: Indonesia Investment Authority Terobosan Pembiayaan Nasional

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

4 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

4 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya