IHSG Jeblok ke Level 6.058,33 Usai Pengumuman Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 6 Januari 2021 15:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup melemah pada perdagangan hari ini seusai pemerintah mengumumkan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali mulai pekan depan, yakni per 11-25 Januari 2021.
Data Bloomberg menunjukkan IHSG pada Rabu, 6 Januari 2021, ditutup melemah 71,66 poin atau 1,17 persen ke level 6.058,33. Padahal indeks sempat menguat sebentar di awal perdagangan sebelum tersungkur ke zona merah selepas perdagangan dibuka.
IHSG kemudian ditutup melemah 48,97 poin atau 0,8 persen ke level 6.088,37 pada sesi pertama. Di awal sesi kedua, IHSG kian kedodoran, bahkan sempat mencetak koreksi 2,36 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak di rentang 5.987,78 hingga 6.166,62
Tercatat sebanyak 173 saham menguat, 319 saham melemah, dan 143 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Untuk diketahui, secara berturut-turut dalam dua sesi terakhir IHSG mencetak kenaikan 2,1 persen dan 0,53 persen.
Di tengah koreksi, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Bank BRI Syariah Tbk. mencuat. Saham WSKT naik 10,30 persen ke level 1.660. Adapun saham BRIS menguat 6,81 persen ke posisi 2.510. Nilai transaksi kedua saham ini masing-masing mencapai Rp 1,3 triliun dan Rp 1 triliun.
Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat untuk membendung penularan kasus Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembatasan tersebut dilakukan kepada sejumlah kabupaten kota maupun provinsi yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah.
<!--more-->
“Ini bukan pelarangan kegiatan tetapi ini adalah pembatasan. Kriteria yang ditetapkan adalah provinsi dan kabupaten/kota yang memenuhi dari salah satu kriteria,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers hasil rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
Sementara itu, bursa saham di Asia bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong masing-masing menguat 0,28 persen dan 0,29 persen sedangkan Kospi di Korea Selatan terkoreksi 0,75 persen.
Bursa saham di Cina juga terpantau mencetak level tertinggi 13 tahun. Investor mengabaikan sentimen pelarangan platform pembayaran digital Cina seperti Alipay di Amerika Serikat.
Analis Indopresmier Sekuritas Mino menilai pembatasan kegiatan ketat di Jawa dan Bali selama periode 11 - 25 Januari 2021 menjadi faktor utama yang menyebabkan IHSG melemah. Hal itu dikhawatirkan kembali memperlambat ekonomi dan menghambat proses pemulihan ekonomi.
Mino juga memprediksi hal tersebut akan menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi indeks. “Semoga hanya sekali dan dampaknya minimal,” ujarnya ketika dihubungi.
Meski begitu, ada sentimen positif dari eksternal yang dapat menahan koreksi indeks yakni potensi Partai Demokrat menguasai senat Amerika Serikat sehingga program Presiden AS terpilih, Joe Biden, bisa berjalan lancar. “Ini akan berdampak positif terhadap komoditas dan akan memberi sentimen baik juga ke pasar Indonesia."
BISNIS
Baca: Catat, Saham Sektor-sektor Ini Diperkirakan Bakal Moncer di Tahun 2021