Sandiaga Kembangkan Work from Destination, Warga Jakarta Bisa Kerja dari Bali
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Minggu, 3 Januari 2021 15:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mencetuskan konsep wisata untuk para pekerja, yakni work from destination. Konsep ini memungkinkan para pekerja di sektor digital yang tinggal di kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, bekerja di daerah wisata.
“Orang nanti bisa work from destination, dari Jakarta, Bandung, bisa kerja di Yogyakarta, Bali,” ujar Sandiaga dalam webinar Economic Outlook KAHMIPreneur 2021, Ahad, 3 Januari 2021.
Sandiaga mengatakan Kementeriannya terus mengembangkan potensi-potensi pariwisata anyar di masa pandemi Covid-19 sebagai bentuk adaptasi. Beberapa waktu lalu, Sandiaga mengemukakan konsep wisata kemanusiaan yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia atau PMI.
Wisata kemanusiaan membuka opsi para pelancong berlibur sembari melakukan aksi sosial, seperti donor darah. Di samping itu, Sandiaga menyebut rencana pengembangan konsep wisata olahraga atau sport tourism di daerah potensial, yakni Danau Toba.
Politikus Gerindra ini menjelaskan, pemerintah berfokus memperkuat peran strategis sektor wisata dan ekonomi kreatif untuk memulihkan ekonomi nasional melalui produk-produk dan layanan. Hingga 2030, Kementerian memiliki target menjadikan wisata Indonesia sebagai pilihan destinasi utama.
Untuk mencapai target tersebut, Sandiaga mengatakan sektor wisata akan didorong menjadi mesin ekonomi utama. Pembangunan pariwisata, tutur dia, mengutamakan konsep berkelanjutan, mengandalkan pengalaman, dan bakal menarik turis dengan produk-produk yang berkualitas.
<!--more-->
Sandiaga menyatakan Kementerian telah memiliki strategi untuk mewujudkan target tersebut, yakni memakai pendekatan big data. “Big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor ekonomi kreatif,” katanya.
Selain itu, pelaku usaha pariwisata didorong beradaptasi di masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan di seluruh destinasi. Kementerian memiliki program sertifikasi CHSE atau cleanliness, health, safety, and environment sustainibility untuk membangkitkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata di Tanah Air.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengubah arah pembangunan pariwisata dari kuantitas wisatawan menjadi berbasis kualitas alias pengeluaran per kunjungan. Selama pandemi, Kementerian pun mengutamakan pergerakan wisatawan domestik. Peralihan konsep ini sejalan dengan anjloknya jumlah wisatawan asing alias wisman akibat pandemi Covid-19.
Selama Januari hingga September 2020, kunjungan wisatawan mancanegara tercatat tak mencapai 4 juta atau amblas 74,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Devisa yang dihasilkan pun hanya senilai US$ 3,54 miliar atau turun dari 2019 yang mencapai US$ 16,9 miliar.
Pada 2021, jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia ditargetkan sebesar 4-7 juta orang. Angka ini jauh lebih rendah dari target sebelumnya sebesar 18 juta orang. Kementerian memproyeksikan target kunjungan 18 juta orang baru akan terlaksana pada 2025.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA