Sandiaga Kembangkan Work from Destination, Warga Jakarta Bisa Kerja dari Bali

Minggu, 3 Januari 2021 15:04 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (kedua kiri) didampingi Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) Lukman F. Laisa (kiri) meninjau area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 27 Desember 2020. Ini merupakan kunjungan kerja pertamanya Sandiaga setelah menjabat sebagai Menparekraf. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mencetuskan konsep wisata untuk para pekerja, yakni work from destination. Konsep ini memungkinkan para pekerja di sektor digital yang tinggal di kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, bekerja di daerah wisata.

“Orang nanti bisa work from destination, dari Jakarta, Bandung, bisa kerja di Yogyakarta, Bali,” ujar Sandiaga dalam webinar Economic Outlook KAHMIPreneur 2021, Ahad, 3 Januari 2021.

Sandiaga mengatakan Kementeriannya terus mengembangkan potensi-potensi pariwisata anyar di masa pandemi Covid-19 sebagai bentuk adaptasi. Beberapa waktu lalu, Sandiaga mengemukakan konsep wisata kemanusiaan yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia atau PMI.

Wisata kemanusiaan membuka opsi para pelancong berlibur sembari melakukan aksi sosial, seperti donor darah. Di samping itu, Sandiaga menyebut rencana pengembangan konsep wisata olahraga atau sport tourism di daerah potensial, yakni Danau Toba.

Politikus Gerindra ini menjelaskan, pemerintah berfokus memperkuat peran strategis sektor wisata dan ekonomi kreatif untuk memulihkan ekonomi nasional melalui produk-produk dan layanan. Hingga 2030, Kementerian memiliki target menjadikan wisata Indonesia sebagai pilihan destinasi utama.

Untuk mencapai target tersebut, Sandiaga mengatakan sektor wisata akan didorong menjadi mesin ekonomi utama. Pembangunan pariwisata, tutur dia, mengutamakan konsep berkelanjutan, mengandalkan pengalaman, dan bakal menarik turis dengan produk-produk yang berkualitas.
<!--more-->
Sandiaga menyatakan Kementerian telah memiliki strategi untuk mewujudkan target tersebut, yakni memakai pendekatan big data. “Big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor ekonomi kreatif,” katanya.

Selain itu, pelaku usaha pariwisata didorong beradaptasi di masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan di seluruh destinasi. Kementerian memiliki program sertifikasi CHSE atau cleanliness, health, safety, and environment sustainibility untuk membangkitkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata di Tanah Air.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengubah arah pembangunan pariwisata dari kuantitas wisatawan menjadi berbasis kualitas alias pengeluaran per kunjungan. Selama pandemi, Kementerian pun mengutamakan pergerakan wisatawan domestik. Peralihan konsep ini sejalan dengan anjloknya jumlah wisatawan asing alias wisman akibat pandemi Covid-19.

Selama Januari hingga September 2020, kunjungan wisatawan mancanegara tercatat tak mencapai 4 juta atau amblas 74,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Devisa yang dihasilkan pun hanya senilai US$ 3,54 miliar atau turun dari 2019 yang mencapai US$ 16,9 miliar.

Pada 2021, jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia ditargetkan sebesar 4-7 juta orang. Angka ini jauh lebih rendah dari target sebelumnya sebesar 18 juta orang. Kementerian memproyeksikan target kunjungan 18 juta orang baru akan terlaksana pada 2025.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

9 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

2 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

3 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

4 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

4 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

4 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya