Ini Strategi Industri Pembiayaan Tekan Kredit Macet di Tahun Depan

Minggu, 27 Desember 2020 15:01 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memproyeksi langkah industri multifinance yang memilih lebih berhati-hati di masa pandemi, akan terlihat hasilnya di periode 2021.

Suwandi mengungkap akhir 2020 pun sudah tercermin tingkat kredit macet atau non-performing financing (NPF) sudah menurun.

"NPF menurun walaupun volume belum meningkat, menunjukkan kualitas nasabah perusahaan pembiayaan semakin baik. Nah, volume kita ini kan bertahap naik, kalau NPF kita turun terus [hingga 2021], berarti proses pembiayaan kita bagus," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu 27 Desember 2020.

Statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang menunjukkan perbaikan tingkat kredit bermasalah multifinance setelah sebelumnya sempat menjulang tinggi akibat pandemi Covid-19, yang puncaknya mencapai 5,6 persen pada Juli 2020.

Rasio NPF terbaru dari 182 leasing sejak Agustus 2020 kini berturut-turut membaik ke 5,23 persen, 4,93 persen, dan 4,71 persen pada Oktober 2020.

Oleh sebab itu, Suwandi pun memproyeksi bahwa kecenderungan perusahaan pembiayaan untuk lebih selektif dalam melakukan pembiayaan baru di periode 2020, kemungkinan besar akan ikut berpengaruh terhadap berlanjutnya tren perbaikan kredit macet ini hingga 2021.

<!--more-->

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) ini, setiap perusahaan pasti memiliki resep masing-masing dalam mengelola piutang pembiayaannya.

Namun, dirinya yakin kecenderungan ke depan, leasing masih lebih menekankan kualitas piutang. Termasuk dalam mengambil keputusan untuk mengakomodasi nasabahnya dalam melanjutkan program restrukturisasi.

"Restrukturisasi itu imbauan. Kita juga harus pilih-pilih, kan debitur yang sudah kembali normal juga sudah banyak. Di tempat saya sudah 60-70 persen yang [tadinya mengajukan restrukturisasi] sudah pulih," kata dia.

Baca: Belanja di Alfamart Kini Bisa Pakai Kredivo, Bunga 0 Persen

Berita terkait

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

6 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

14 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

21 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank Aladin Syariah Salurkan Rp 8,6 Triliun Pembiayaan Sepanjang 2023

31 hari lalu

Bank Aladin Syariah Salurkan Rp 8,6 Triliun Pembiayaan Sepanjang 2023

Bank Aladin Syariah mencatatkan total penyaluran pembiayaan lebih dari Rp 8,6 triliun sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Ditopang Layanan Syariah, Pembiayaan Adira Finance Sumbagsel Capai Rp 3,4 T

41 hari lalu

Ditopang Layanan Syariah, Pembiayaan Adira Finance Sumbagsel Capai Rp 3,4 T

Adira Finance area Sumatera Bagian Selatan membukukan pembiayaan baru sebesar Rp3,4 Triliun. Naik 14% years-on-years (y/y) pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Nasabah Mekaar Capai 15,2 Juta, PNM Targetkan Penyaluran Rp 75 Triliun

43 hari lalu

Nasabah Mekaar Capai 15,2 Juta, PNM Targetkan Penyaluran Rp 75 Triliun

Hingga Januari - Februari 2024, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp 12,5 triliun dan menargetkan sekitar Rp 75 triliun untuk tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor ke Kejagung Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI Senilai Rp 2,5 Triliun

46 hari lalu

Sri Mulyani Lapor ke Kejagung Dugaan Korupsi Pembiayaan LPEI Senilai Rp 2,5 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya