Terpopuler Bisnis: Prospek Emiten Emas Hingga Dahlan Iskan Komentari Budi Gunadi
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 26 Desember 2020 06:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Jumat, 25 Desember 2020, dimulai dari Dahlan Iskan yang mengomentari Menteri Kesehatan Budi Gunadi yang baru dilantik Presiden Jokowi. Selain itu ada juga tanggapan Batik Air soal temuan 5 penumpang pesawatnya dengan tujuan Pontianak positif Covid-19.
Ada pula berita soal proyeksi emiten emas pada tahun depan dan sebab Susi Pudjiastuti tetap ngotot tolak ekspor benih lobster meski tak lagi jadi menteri. Selain itu ada berita tentang Dahlan Iskan yang mengingatkan agar Sakti Wahyu Trenggono
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Komentari Budi Gunadi Sadikin, Dahlan Iskan: Untung Tak Ada Tes Jadi Menteri
Bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengomentari ditunjuknya mantan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan.
"Selalu ada sisi lucu dari yang serius-serius. Misalnya soal Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang bukan dokter," ujar dia dalam laman pribadi mliknya disway.id, Jumat, 25 Desember 2020.
Ia mengatakan tak sedikit pihak mendukung penunjukan Budi Gunadi tersebut. Mereka yang mendukung, tutur Dahlan, memiliki sejumlah alasan, misalnya membandingkan dengan menteri-menteri yang lain, seperti menteri pertanian yang bukan berasal dari petani.
"Tapi Budi Sadikin tetap fenomenal. Untung tidak ada tes untuk jabatan menteri, misalnya untuk menjadi menteri kesehatan harus bisa menyuntik," tulis Dahlan.
Baca selengkapnya mengenai Dahlan Iskan di sini.
<!--more-->
2. 5 Penumpang Pesawatnya Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Respons Batik Air
Maskapai penerbangan Batik Air menanggapi tudingan telah membiarkan dan membawa penumpang dengan status konfirmasi positif Covid-19 dalam penerbangan ke Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin lalu, 22 Desember 2020.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan pihaknya telah memastikan keamanan dan keselamatan penumpang dari ancaman Covid-19. Salah satunya dengan selalu menjaga sirkulasi udara di dalam kabin terjaga dengan baik.
Batik Air penerbangan ID-6220, kata Danang, dioperasikan dengan Boeing 737-800NG berkapasitas 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi. "Seluruh armada jet Boeing dan Airbus termasuk pesawat modern yang memiliki sistem penyaringan udara (High Efficiency Particulate Air) atau disebut HEPA filter," kata Danang di Pontianak, Jumat, 25 Desember 2020.
Pernyataan Danang membantah tudingan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat yang menyebutkan Batik Air melakukan pembiaran dan membawa penumpang dengan status konfirmasi Covid-19. Status konfirmasi itu didapat dari hasil pemeriksaan Dinkes Kalbar pada Senin, 22 Desember 2020 yang menyebutkan 5 penumpang yang terkonfirmasi Covid-19.
Baca selengkapnya mengenai Batik Air di sini.
3. Harga Melambung di Tahun Ini, Bagaimana Proyeksi Saham Emiten Emas Tahun 2021?
Sejumlah analis mengeluarkan prediksi soal pergerakan harga emas dan kaitannya dengan saham emiten emas pada tahun depan. Apakah komoditas tersebut masih menjadi salah satu pilihan favorit investor pada tahun 2021?
Seperti diketahui, sepanjang tahun 2020, sejumlah saham emiten pertambangan emas berhasil mengisi jajaran top gainers indeks harga saham gabungan atau IHSG. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) misalnya. Saham emiten ini terapresiasi hingga 137,38 persen secara year to date (ytd).
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga melonjak hingga 113,1 persen secara ytd, diikuti saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) yang naik 67,7 persen, dan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang menguat 57,69 persen.
Ada juga saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang memiliki portofolio tambang emas juga menguat hingga 21 persen secara ytd.
Baca selengkapnya mengenai emas di sini.
<!--more-->
4. Sebab Susi Pudjiastuti Ngotot Tolak Ekspor Benih Lobster Meski Tak Lagi Menteri
Susi Pudjiastuti sudah setahun lebih mengakhiri jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun sampai hari ini, ia tetap ngotot menolak kebijakan ekspor benih lobster.
Susi bercerita telah menghabiskan 30 tahun lamanya sebagai pembeli ikan di Pangandaran, Jawa Barat. Ia mengingat bagaimana dulu dalam satu hari di Pangandaran, hasil tangkapan lobster bisa mencapai 2 hingga 4 ton.
"Tahun 2000 nyaris 200 kg tidak ada. Sekarang musim pun nyari 50 kg, nyari yang besar untuk makan pun, susah," kata Susi dalam acara Mata Najwa yang diunggah di akun resmi youtube Najwa Shihab pada Rabu, 23 Desember 2020.
Namun sebelum 2019, Susi tak tahu menahu ihwal bisnis benih lobster. Baru setelah menjadi menteri, ia mengetahui semua praktik tersebut.
Baca selengkapnya mengenai Susi Pudjiastuti di sini.
5. Dahlan Iskan Ingatkan Trenggono: Jadi Menteri Ibarat Pohon Tinggi, Buah Jarang
Bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan tak menyangka Presiden Joko Widodo menunjuk Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Pasalnya, Trenggono adalah pengusaha murni di bidang usaha tower telekomunikasi.
"Ia lah pemilik tower terbesar di Indonesia. Kayanya bukan main," tulis Dahlan di laman pribadinya, disway.id, Kamis, 24 Desember 2020.
Meski begitu, menurut Dahlan, Trenggono seharusnya sudah lama mendapat jatah menjadi menteri. Musababnya, perannya dalam memenangkan Presiden Jokowi sangat besar sejak periode pertama.
Bahkan, tutur Dahlan, Trenggono pernah mendadak dipanggil pulang dari Australia agar bisa dilantik menjadi Menteri BUMN. Namun, kala itu yang dilantik justru Rini Soemarno.
"Tapi setidaknya Trenggono sudah 'latihan' menjadi birokrat. Agar tidak kaget lagi. Bahwa menjadi menteri itu ibarat 'pohonnya tinggi, buahnya jarang'," tulis Dahlan.
Baca selengkapnya mengenai Trenggono di sini.