Disebut Awam soal Medis, Begini Peran Budi Gunadi Sadikin dalam Holding RS BUMN
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 25 Desember 2020 17:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit pihak yang mempertanyakan kapabilitas Menteri Kesehatan yang baru saja dilantik, Budi Gunadi Sadikin. Pasalnya lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1983 dari jurusan fisika nuklir ini punya riwayat kerja panjang di bidang perbankan.
Meski begitu, sebetulnya Budi Gunadi tak sepenuhnya asing dengan urusan kesehatan. Ketika menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, ia turut bertanggung jawab atas pembentukan holding rumah sakit pelat merah.
Pembentukan holding rumah sakit BUMN menjadi salah satu prioritas dalam program yang dirancang kementerian yang dinakhodai oleh Erick Thohir. Pasalnya, di luar bisnis intinya masing-masing, sejumlah BUMN tercatat memiliki portofolio bisnis di bidang medis, salah satunya untuk diversifikasi usaha dan sebagai layanan kesehatan bagi para pekerja perseroan.
Sejumlah BUMN yang memiliki bisnis rumah sakit tersebut antara lain PT Pertamina, PT Pelni, PT Aneka Tambang (Antam), PT Krakatau Steel, PT Pindad, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, PT Pelindo III, dan PT Semen Indonesia. Perusahaan pelat merah lain juga memiliki bisnis fasilitas kesehatan meski tak sebesar perseroan lain seperti PT Timah, PTPN III, PT Pelindo I dan PT Bukit Asam.
Kementerian BUMN pun mencanangkan pembentukan holding RS BUMN dengan mengintegrasikan seluruh RS milih perusahaan-perusahaan pelat merah agar menjadi satu unit usaha yang bisa menjadi pemimpin pasar di industri kesehatan di Tanah Air.
Setidaknya ada empat strategi yang akan ditempuh untuk merealisasikan pembentukan Holding RS BUMN. Langkah tersebut antara lain penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.
Adapun percepatan pembentukan holding RS BUMN ini yang kemudian didelegasikan kepada Wakil Menteri BUMN I yakni Budi Gunadi Sadikin. Ia dipercaya Erick Thohir untuk menjadi penanggung jawab sejumlah klaster BUMN yakni klaster pupuk, pangan, perkebunan, kehutanan, energi, pertahanan, serta farmasi dan kesehatan.
<!--more-->
Saat ini, pembentukan holding rumah sakit BUMN tekah memasuki fasi ketiga, menyusul perjanjian kerja sama operasional PT Pertamina Bina Medika IHC dengan sejumlah RS BUMN lain.
PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC selaku holding rumah sakit BUMN pada Rabu pekan lalu, 16 Desember 2020 telah melakukan penandatanganan kerja sama operasional dengan 34 RS BUMN yang dikelola oleh 18 perusahaan RS BUMN.
Fase ketiga dari pembentukan holding BUMN ini merupakan kelanjutan dari dua fase sebelumnya. Dengan melewati fase ini, landasan koordinasi operasional dan manajerial antar-RS pun telah tercipta.
Oleh karena itu, Erick Thohir menyampaikan apresiasinya kepada Budi Gunadi atas percepatan di bidang farmasi dan kesehatan. Dia menyebut kerja keras Budi Gunadi mendorong transformasi dalam klaster industri farmasi dan kesehatan.
Erick Thohir juga menilai penunjukan Budi sebagai Menteri Kesehatan sebagai hal baik mengingat rencana program vaksinasi Covid-19 yang akan dijalankan pemerintah. Budi Gunadi pun diketahui turut ambil bagian dalam Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
"Beliau memiliki kompetensi dalam mewujudkan keberhasilan program vaksinasi Covid-19. Insya Allah beliau amanah, mampu memimpin serta mengakselerasi kemajuan kita semua dalam memulihkan kesehatan, dan mengakhiri pandemi Covid-19," ucap Erick Thohir dalam keterangan resminya.
BISNIS
Baca: Cerita Faisal Basri soal Budi Gunadi Sadikin: Panglima Perang Melawan Covid-19