Sebab Susi Pudjiastuti Ngotot Tolak Ekspor Benih Lobster Meski Tak Lagi Menteri
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Aditya Budiman
Jumat, 25 Desember 2020 06:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Susi Pudjiastuti sudah setahun lebih mengakhiri jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun sampai hari ini, ia tetap ngotot menolak kebijakan ekspor benih lobster.
Susi bercerita telah menghabiskan 30 tahun lamanya sebagai pembeli ikan di Pangandaran, Jawa Barat. Ia mengingat bagaimana dulu dalam satu hari di Pangandaran, hasil tangkapan lobster bisa mencapai 2 hingga 4 ton.
"Tahun 2000 nyaris 200 kg tidak ada. Sekarang musim pun nyari 50 kg, nyari yang besar untuk makan pun, susah," kata Susi dalam acara Mata Najwa yang diunggah di akun resmi youtube Najwa Shihab pada Rabu, 23 Desember 2020.
Namun sebelum 2019, Susi tak tahu menahu ihwal bisnis benih lobster. Baru setelah menjadi menteri, ia mengetahui semua praktik tersebut.
Ternyata, lobster di Pangandaran hilang karena bibitnya telah diambil dan juga diekspor. Sehingga, Susi membuat larangan ekspor benih lobster. "I want to do something," kata dia.
Walau kemudian, kebijakan itu dibatalkan oleh penerusnya, Edhy Prabowo. Aktivitas ekspor benur ini pula yang kemudian membuat Edhy menyandang status tersangka dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Susi sadar tak lagi menjadi menteri. "Mau teriak pun tidak ada yang dengar, I don't have power," ujarnya.
Namun paling tidak, kata dia, ia membagikan logikanya atas kebijakan tersebut kepada publik. Ia mengingatkan bahwa lobster dan hasil laut lainnya, kecuali gas alam dan minyak bumi, adalah sumber daya yang bisa diperbarui.
Persoalannya, kata dia, pemegang kuasa di pemerintah saat ini mayoritas adalah orang-orang tambang. Orang-orang ini justru menganggap laut seperti area tambang yang dikeruk sebanyak-banyaknya. "Kalau ikan dan hasil laut dikelola seperti tambang, ya habis, tapi kan bodoh," kata dia.
Kini, Edhy sudah mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan dan digantikan oleh Sakti Wahyu Trenggono. Usai pelantikan pada Rabu, 23 Desember 2020, Trenggono mengaku dapat pesan khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar kebijakan pengelolaan ekspor benih lobster dapat dievaluasi. "Soal benur (benih lobster) akan kita evaluasi karena saya cinta keberlanjutan lingkungan," kata Trenggono kepada wartawan di Jakarta.
Baca juga: Trenggono Dapat Pesan Khusus dari Jokowi untuk Evaluasi Ekspor Benih Lobster
FAJAR PEBRIANTO