Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 23 September 2020. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak terlihat karena tengah menghadiri rapat terbatas. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Moh Abdi Suhufan menyatakan Sakti Wahyu Trenggono yang baru ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan harus dapat 'mencuci piring kotor' di dalam instansi yang dipimpinnya.
"Tugasnya (Sakti Wahyu Trenggono) berat karena harus 'cuci piring kotor'," kata Moh Abdi Suhufan ketika dihubungi Antara di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Abdi mengutarakan harapannya agar Sakti Wahyu Trenggono dapat betul-betul cepat belajar dan beradaptasi dengan sistem di KKP.
Ia berpendapat menteri baru ini juga perlu cepat mengenali program prioritas dan membentuk tim kerja yang tangguh.
"Bentuk tim kerja eselon I ke bawah yang tangguh agar dapat melaksanakan program kerjanya sebagai menteri," katanya.
Selain itu, ujar dia, Sakti Wahyu Trenggono mesti segera mengisi tiga jabatan eselon I KKP yang kosong agar ditempati oleh kalangan pejabat yang kredibel dan kompeten.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
20 hari lalu
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.