Sri Mulyani: Belanja Negara hingga November 2020 Naik 12,7 Persen

Senin, 21 Desember 2020 18:09 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendengarkan paparan tentang APBN KiTA edisi Oktober di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sampai November sebesar Rp 2.306,7 triliun. Angka itu, kata dia, jauh lebih tinggi dibandingkan November tahun lalu yang hanya Rp 2.046 triliun.

"Atau dalam hal ini belanja negara kita naik atau tumbuh 12,7 persen," kata dia dalam konferensi pers APBN Kita secara Virtual, Senin, 21 November 2020.

Sedangkan target dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020, belanja negara yang Rp 2.739 triliun, naik dari Undang-undang APBN awal Rp 2.540 triliun atau naik dari tahun lalu yang hanya Rp 2.461 triliun.

Hingga November 2020, belanja negara sudah mencapai 84,2 persen dari target yang tercantum di Peraturan Presiden Nomor 72. Jumlah itu, lebih tinggi dari tahun lalu, di mana realisasi belanja November sebesar 83,2 persen.

Dia merinci, untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.558,7 triliun hingga November ini. Nilai itu sama dengan 78,9 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 1.975 triliun berdasarkan Perpres 72. Adapun angka dalam Perpres 72 jauh lebih tinggi dari angka UU APBN yang mencapai Rp 1.683,5 triliun.

"Inilah kenaikan belanja yg dipakai terutama untuk menangani Covid-19 dan dampaknya kepada masyarakat," ujarnya.

Dengan begitu belanja pemerintah pusat tumbuh 20,5 persen dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama sebesar Rp 1.243 triliun. Persentase itu terbagi dari belanja kementerian dan lembaga tumbuh 18,6 persen dan belanja non 22,8 persen.

Belanja kementerian dan lembaga, kata dia, mencapai Rp 852 triliun atau lebih tinggi dibandingkan Rp 718 triliun pada tahun lalu dan belanja non KL mencapai Rp 706,5 T atau jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang Rp 575,3 triliun.

"Ini menampung seluruh belanja2 termasuk mereka yang masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional," kata Sri Mulyani.

Untuk transfer ke daerah dan dana desa atau TKDD, kata dia, tidak terjadi perubahan yang sangat besar. TKDD telah terealisir Rp 748 triliun atau 97,9 persen dibandingkan dengan Perpres 72 yang mengalokasikan 763,9 triliun.

Advertising
Advertising

TKDD November tahun ini terkontraksi 0,7 persen dibandingkan November tahun lalu. Dia mengatakan tahun lalu pemerintah membelanjakan ke daerah Rp 752,9 triliun pada November.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: Sri Mulyani: Pendapatan Negara Turun Tajam, Rp 1.423 T hingga November 2020

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

10 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

12 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya