Jokowi Gratiskan Vaksin, Kemenkeu Bidik Anggaran ini Untuk Direlokasi

Kamis, 17 Desember 2020 05:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan segera melakukan penyesuaian kebutuhan anggaran untuk pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahun depan. Hal itu menyusul arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan hanya akan menanggung kebutuhan vaksin untuk masyarakat yang masuk dalam golongan prioritas, seperti tenaga kesehatan dan masyarakat penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan. Sedangkan untuk segmen masyarakat lainnya diberikan opsi vaksinasi mandiri.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan perubahan ini membuka peluang realokasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. “Kami masih akan terus melakukan review dan memperbaharui perhitungannya berdasarkan perkembangan terbaru dan dinamis dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya kepada Tempo, Rabu 16 Desember 2020.

Askolani mengatakan hingga saat ini Kementerian Keuangan masih melakukan konsolidasi untuk mengkalkulasi kebutuhan anggaran tambahan. Termasuk, menyisir ulang pos-pos anggaran yang memungkinkan untuk dilakukan realokasi demi memprioritaskan kebutuhan vaksinasi.

Advertising
Advertising

“Nanti akan kami antisipasi dari besaran update kebutuhannya setelah dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan,” kata dia. Salah satu pos anggaran yang berpeluang direalokasi adalah pembiayaan infrastruktur, di mana anggarannya mencapai Rp 430 triliun di 2021.

Presiden Joko Widodo kemarin menginstruksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar dapat menyediakan anggaran untuk vaksinasi gratis tahun depan. "Saya instruksikan dan perintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersedian vaksinasi gratis ini. Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin,” ujarnya.

<!--more-->

Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan anggaran yang telah disiapkan untuk pengadaan vaksin dan penangan Covid-19 secara total mencapai Rp 60,5 triliun di 2021. Dia pun merinci rencana penggunaan alokasi dana tersebut. Pertama senilai Rp18 triliun untuk pengadaan vaksin corona tahap selanjutnya.

Kedua, antisipasi imunisasi dan program vaksinasi sebesar Rp3,7 triliun. Ketiga, pengadaan sarana dan prasarana laboratorium vaksin mencapai Rp1,3 triliun. Keempat, dana untuk penelitian dan pengembangan serta tes PCR yang dilakukan Kementerian Kesehatan Rp1,2 triliun. Kelima, untuk evalusi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rp100 miliar.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan proyek infrastruktur merupakan kebijakan jangka panjang yang paling memungkinkan untuk dipangkas, guna mengompensasi kebutuhan vaksin yang lebih mendesak.

“Pos anggaran lain yang mungkin bisa direalokasi adalah transfer ke daerah, khususnya untuk daerah yang tidak terdampak pandemi secara parah,” ucapnya. Namun, pemangkasan pos transfer daerah harus dilakukan dengan hati-hati, sebab berisiko berdampak pada pemulihan ekonomi daerah. “Sehingga harus dipilah betul mana yang harus dikurangi dan dialihkan.

Selain merealokasi anggaran, menurut Yusuf pemerintah juga bisa mengambil opsi membuat pos anggaran khusus vaksin, dengan mencari sumber pembiayaan atau pendanaan baru. Terlebih defisit anggaran tahun depan masih dilonggarkan di atas 5 persen.

<!--more-->

“Kebijakan burden sharing dengan Bank Indonesia bisa dipertimbangkan untuk dilanjutkan kembali,” katanya. Adapun hitungan kebutuhan anggaran vaksinasi yang harus disiapkan pemerintah tahun depan ditaksir mencapai Rp 180 triliun, dari total belanja APBN 2021 yang sejumlah Rp 2.700 triliun.

Anggota Ombudsman RI Alamsyah Saragih menuturkan sudah sepatutnya sejak awal pemerintah menanggung anggaran vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat.

“Ini adalah bencana non alam, kalau semua terkena risiko dari bencana itu, maka negara harus menanggulanginya. Jadi tidak ada wilayah komersil dalam hal ini,” ucapnya. Dengan demikian, pelayanan publik menyangkut vaksinasi ke depan akan menjadi misi serta tanggung jawab negara secara penuh.

Baca: Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19, Bagaimana Hitung Ulang Anggaran oleh Kemenkeu?

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

5 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

5 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

8 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

8 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

9 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

10 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

11 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya