Mengapa Kenaikan Cukai Rokok Saat Pandemi Dianggap Tepat?

Sabtu, 12 Desember 2020 03:12 WIB

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Abdillah Ahsan, menilai langkah pemerintah menaikkan cukai rokok di masa pandemi merupakan langkah yang tepat. Kebijakan ini dianggap akan mengurangi konsumsi perokok saat krisis berlangsung.

“Berkaca dari krisis 1998, saat ekonomi turun, inflasi melejit, konsumsi rokok justru naik. Itu harus diantisipasi,” ujar Abdillah dalam diskusi virtual, Jumat, 11 Desember 2020.

Abdillah berpendapat, kenaikan cukai bakal berpengaruh terhadap harga jual rokok yang semakin tinggi. Dengan cara ini, masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau kekurangan pendapatan akan menekan alokasi belanja rokoknya.

Di samping itu, kenaikan cukai dianggap akan efektif mengurangi jumlah perokok dan menekan kemungkinan kematian akibat Covid-19. Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Abdillah menyatakan merokok dapat membuat kondisi baru-paru buruk dan meningkatkan risiko kematian akibat wabah.

“Menaikkan cukai membuat konsumsi turun dan mencegah fatalitas keparahan penyakit Covid-19. Ini dampaknya juga positif ke perekonomian,” ucapnya.

Meski demikian, ia meminta pemerintah mewaspadai adanya tren peralihan pembelian rokok. Abdillah khawatir masyarakat justru beralih dari rokok mahal ke rokok murah.
<!--more-->
“Kita harus melakukan pencegahan agar masyarakat tidak beralih dari rokok mahal ke murah. Sebab, semua rokok berbahaya,” tutur Abdillah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan kenaikan cukai hasil tembakau atau cukai rokok akan efektif berlaku mulai 1 Februari 2021. Kenaikan berkisar 12,5 persen.

Sebelum kenaikan cukai efektif, Sri Mulyani memberikan kesempatan kepada jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta industri untuk bersiap-siap. "Mulai dari pencetakan cukai yang baru, dan industri untuk melakukan adjustment dalam hal pelekatan cukai hasil tembakau dengan tarif yang baru pada Desember dan Januari," kata Sri Mulyani.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI

Baca juga: Cukai Rokok Naik, Kemenperin Prediksi Jumlah Rokok Ilegal Semakin Meningkat

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya