Kembangkan Mobil Listrik di RI, Toyota Siapkan Investasi Hingga Rp 28,3 Triliun
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 9 Desember 2020 10:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, Yoichi Miyazaki, menyatakan pihaknya siap mendorong keberlanjutan pengembangan otomotif dan industri otomotif di Indonesia. Salah satunya dengan mempersiapkan rencana pengembangan dan produksi mobil listrik hingga 2025 mendatang.
"Toyota Motor Corporation menyiapkan dana investasi hingga US$ 2 miliar dalam 5 tahun ke depan," kata Miyazaki, dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 Desember 2020. Bila dirupiahkan, dana investasi itu setara dengan Rp 28,3 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.123 per dolar AS.
Miyazaki menjelaskan, Toyota berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi, dan juga mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor. Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia.
Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia. Toyota juga memperkirakan konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman.
Airlangga menerangkan bahwa sejumlah indikator perekonomian Indonesia sudah menunjukkan tren pemulihan. Data Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia tercatat meningkat di November 2020.
PMI Indonesia naik hampir tiga poin menjadi 50,6 pada November 2020, dari bulan sebelumnya di level 47,8. Indeks di atas 50 menunjukkan industri yang berekspansi, sebaliknya indeks di bawah 50 menunjukkan kegiatan terkontraksi.
<!--more-->
"Indikator ini menunjukkan kegiatan produksi sudah mulai bergerak, kepercayaan masyarakat mulai pulih, dan daya beli diharapkan bisa mengikuti dan segera menunjukkan perbaikan,” ujar Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, manajemen Toyota mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah menciptakan iklim berusaha yang kondusif sehingga Toyota dapat berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Tahun ini menandai 50 tahun beroperasinya Toyota di Indonesia.
Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan oleh Toyota, dengan harapan dapat membuka lapangan kerja dan juga meningkatkan skill atau keahlian angkatan kerja Indonesia,” tutur Airlangga.
Oleh karena itu Airlangga juga menyambut baik rencana Toyota membuat proyek EV Smart Mobility di Bali sebagai bagian untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism di Nusa Dua, Bali.
Toyota akan bekerjasama dengan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC Nusa Dua. Alasan Bali dipilih sebagai lokasi proyek adalah karena sejalan dengan Pemerintah Daerah yang telah mengeluarkan Pergub No 45 tahun 2019 tentang energi bersih dan kendaraan listrik.
“Untuk mendukung keberlanjutan model bisnis yang berkelanjutan dan juga peningkatan ekowisata Pulau Bali, Pemerintah merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL–BB) nasional,” kata Airlangga.
Lebih jauh Airlangga meminta agar hasil produk KBL-BB tidak hanya untuk pasar domestik namun juga untuk ekspor, salah satunya ke Australia dan negara lainnya. Pemerintah akan memberi dukungan yang diperlukan oleh Toyota dalam rangka pengembangan KBL-BB dalam bentuk regulasi, insentif fiskal dan non fiskal.
Baca: Jokowi Sambut Baik Relokasi dan Perluasan Investasi Panasonic, Toyota dkk di RI