Inspirasi kamar tidur di katalog IKEA 2020. (Dok. IKEA Indonesia)
TEMPO.CO, Jakarta - IKEA memutuskan untuk tak lagi menerbitkan buku katalognya. Dengan begitu, calon pembeli tak akan lagi bisa memegang buku katalog sambil berbelanja di perusahaan furnitur raksasa dunia tersebut.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, IKEA mengakhiri publikasi yang sudah berusia 70 tahun tersebut karena perubahan gaya belanja masyarakat. Pasalnya, saat ini kebanyakan pembeli beralih ke e-commerce, dan IKEA menilai buku katalog tak lagi relevan dan biaya cetak lebih baik dialihkan ke konten digital (termasuk katalog digital) dan pemasaran.
"Jumlah cetakan pun sudah berkurang. Namun, kami juga melihat kalau pembeli produk kami sekarang lebih sering menggunakan website, aplikasi, dan media sosial. Minat terhadap katalog sudah berkurang," ujar Managing Director Inter IKEA Group Konrad Gruss, Senin, 7 Desember 2020.
Gruss yang merupakan karyawan senior di IKEA bisa memahami betapa beratnya menghentikan publikasi katalog IKEA. Katalog juga sudah menjadi bagian besar dan identik dari IKEA selama puluhan tahun, tetapi waktu sudah berubah banyak.
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
17 hari lalu
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.