Tak Hanya di RI, Tesla Juga Bahas Rencana Investasi di Thailand
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 2 Desember 2020 16:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana produsen mobil listrik terkemuka Amerika Serikat, Tesla Inc., untuk berinvestasi di Asia Tenggara makin kuat. Tak hanya tertarik membenamkan modalnya di Indonesia, Tesla juga tengah membahas rencana investasi di Thailand.
Menteri Perindustrian Thailand Suriya Jungrungreangkit mengatakan bahwa pihaknya akan segera bertemu dengan Tesla Inc, yang berbasis di California, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut untuk membahas investasi kendaraan listrik dan hibrida plug-in di Thailand.
Sebelumnya Bangkok Post memberitakan duta besar Amerika Serikat dan pengusaha dari US-Asean Business Council juga dikabarkan telah bertemu dengan Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha untuk membahas prospek bisnis mereka di Negeri Gajah Putih.
Para eksekutif Tesla mengatakan mereka bakal melanjutkan rencana investasi di Thailand dan meminta pemerintah untuk menjaga momentum dalam proyek stimulus pariwisata, serta mengurangi pembatasan perjalanan untuk membantu ekonomi pulih.
Sebelumnya Tesla juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik nikel. Hal ini sejalan dengan ambisi Indonesia yang ingin menjadi penghasil baterai lithium terbesar.
<!--more-->
Keseriusan pemerintah untuk mendirikan pabrik baterai juga diperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang pada pertengahan November lalu mengatakan bakal mengirim delegasi ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan eksekutif Tesla.
“Ini sangat penting karena kami punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kami punya (cadangan) nikel terbesar,” ujar Jokowi dalam wawancara dengan Reuters.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier berharap kehadiran Tesla bisa mendukung percepatan pengembangan mobil listrik di Indonesia. “Kami berharap Tesla masuk di Batang, Jawa Tengah, katanya berminat,” ujarnya.
Taufiek juga menyatakan pemerintah berupaya merealisasikan pembangunan pabrik baterai listrik di Tanah Air, agar manufaktur komponen atau original equipment manufacturer (OEM) mobil listrik bermunculan.
Hingga kini baru ada Hyundai yang berkomitmen mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Komitmen itu mewujud dalam pembangunan pabrik di lahan seluas 77,6 hektare di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, dengan nilai investasi US$1,55 miliar hingga 2030.
BISNIS
Baca: Jokowi Utus Luhut Temui Pimpinan Tesla Pekan Depan