Lembaga independen, YouGov yang berlokasi di Inggris itu menempatkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ketiga dengan perolehan skor 9,56 persen. Instagram
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan eksekusi belanja daerah dalam rangka penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sangat lambat.
“Untuk daerah butuh perhatian besar. Kita lihat beberapa belanja daerah tunjukkan eksekusi yang tidak secepat dibayangkan,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Dia menjelaskan total anggaran penanganan Covid-19 adalah Rp 72,45 triliun dan baru terealisasi 42,23 persen atau Rp 30,6 triliun karena daerah memiliki beberapa kendala.
Kendala itu meliputi kesulitan komunikasi dan koordinasi dengan pihak satgas dan pemda lain, waktu pelaksanaan tender untuk kegiatan yang relatif sempit, serta pengawasan pelaksanaannya belum cukup kuat.
Dia merinci untuk alokasi bidang kesehatan sebesar Rp 30,4 triliun dalam APBD hingga Oktober baru terealisasi Rp 14,9 triliun atau meningkat sedikit Rp 1,54 triliun dari Rp 13,38 triliun pada September.
Untuk alokasi jaring pengaman sosial sebesar Rp 22,8 triliun baru terealisasi Rp 12,91 triliun hingga Oktober atau meningkat Rp 1,15 triliun dibanding September Rp 11,75 triliun. <!--more--> Untuk dukungan ekonomi dengan alokasi Rp 19,24 triliun baru terealisasi Rp 2,75 triliun hingga Oktober atau meningkat Rp 110,1 miliar dibanding September Rp 2,64 triliun.
“Ini menggambarkan nampaknya daerah sangat tergantung pada program pemerintah pusat. Program mereka sendiri eksekusinya belum secepat dan se-urgent yang dilakukan pemerintah pusat,” ujar dia.
Dia berharap pemerintah daerah dapat segera menyerap belanja penanganan Covid-19 dalam APBD lebih maksimal sehingga pemulihan ekonomi mampu lebih terakselerasi.
“Ini jadi satu pembelajaran, karena tentu kita harap APBD juga lakukan seluruh program sehingga membantu countercyclical-nya,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
1 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.