Milenial Dominasi Pembelian Sukuk Ritel ST007, Terjual Rp 5,4 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 1 Desember 2020 09:49 WIB

(Ki-ka) Direktur Pembiyaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman melakukan sosialisasi sukuk ritel seri SR012 di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan penjualan instrumen surat utang (sukuk) ritel terakhir yang terbit tahun ini, yakni Sukuk Tabungan seri ST007 mencapai Rp5,42 triliun.

Dirjen Pengelolaan menyebut angka tersebut merupakan jumlah penjualan terbanyak sepanjang penerbitan Sukuk Tabungan. Adapun jumlah investor ST007 mencapai 16.992 orang.

Jumlah investor baru ST007 tercatat ada 4.276 dan didominasi oleh generasi milenial sebanyak 56,71 persen. Menurut Dirjen Pengelolaan hal tersebut sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mendorong investor milenial menjadi smart investor sekaligus peduli lingkungan.

Sementara itu, volume pemesanan terbesar dari surat utang ST007 sebesar 43,34 persen berada pada generasi Baby Boomers dengan jumlah Rp2,349 triliun. Angka ini tidak jauh berbeda dengan penjualan surat utang ST005 (42,76 persen) dan ST006 (43,20 persen).

Dari sisi daerah, Indonesia Barat selain DKI Jakarta, menjadi wilayah dengan jumlah investor dan volume pemesanan terbesar. Volume pemesanan mencakup 45,78 persen atau Rp 2,48 triliun serta jumlah investor 56,30 persen atau 9.566 orang.

Advertising
Advertising

Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah dengan nominal pemesanan dan investor terbanyak masing-masing sebesar Rp 2,4 triliun dan 5.908 investor.

Sedangkan dari segi profesi, pegawai swasta masih menjadi pembeli terbanyak surat utang atau sukuk tabungan ST007 dengan jumlah investor sebanyak 6.221 orang atau 36,61 persen dari keseluruhan. Sementara itu, volume pembelian terbesar ada pada kategori dengan jumlah sebesar Rp1,89 triliun atau 34,91 persen.

Selanjutnya, dari sisi metode pembayaran, instrumen mobile banking mendominasi dengan 45,9 persen. Volume pemesanan terbesar Rp 2,591 triliun atau 47,80 persen pada nominal pemesanan di atas 1 miliar.

Mayoritas investor berada pada jumlah pembelian di kisaran Rp5 juta hingga Rp100 juta, tepatnya sebesar 7.253 orang atau 42,68 persen. Adapun penjualan ST007 bekerjasama dengan 31 mitra distribusi yang terdiri dari 4 bank umum syariah, 16 bank umum, 5 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus dan 3 perusahaan teknologi finansial

Surat utang ST007 ini diterbitkan dengan format green atau ramah lingkungan. Seluruh hasil penerbitan Green Sukuk Retail -Sukuk Tabungan ST007 ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan baik refinancing maupun new financing.

Proyek-proyek hijau yang dibiayai dari hasil penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST007 berada di Kementerian Perhubungan (Layanan Bandar Udara, Kenavigasian, dan Pelabuhan), dan Kementerian PUPR (Embung, Jaringan Irigasi, dan Unit Air Baku).

Baca juga: Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Rp 27 T untuk Biayai Penanggulangan Corona

BISNIS.COM

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

9 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

9 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

12 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya