Sandiaga Uno sebelum sidang mempertahankan disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor manajemen, Sabtu, 25 Juli 2020. Foto IG @sandiuno.
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan politikus Sandiaga Uno menilai industri teknologi finansial peer to peer lending (fintech P2P lending) syariah di Indonesia bisa menjadi solusi untuk pelaku usaha muslim atau muslimpreneurs.
"Melihat menjamurnya fintech, ada online P2P payment, menjadi sektor alternatif pembiayaan. Justru di tengah pandemi, fintech syariah harusnya menjadi solusi di UMKM," ungkap Sandiaga dalam Webinar dengan tema "Muslimpreneurs in Crisis" yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia dikutip pada Rabu, 25 November 2020.
Pada webinar ini CEO Bank Infaq Reza Arief Budy Artha mengungkapkan 99 persen pengusaha di Indonesia ada di kelas mikro dan kecil. Namun 78 persen UMKM tidak bisa mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan formal seperti Bank.
Akibatnya UMKM ini akan mengakses pinjaman dengan bunga ekstra tinggi. Muslimpreneurs di antara pelaku UMKM tentu dominan menjadikan peluang fintech syariah berkembang secara signifikan.
Menurut Sandi, pandemi Covid-19 ini menjadi peluang bagi fintech syariah untuk mengembangkan platformnya karena akan lebih banyak pengusaha yang akan mencari pinjaman alternatif selain perbankan.
Terlebih, pemerintah saat ini gencar mengembangkan Industri halal di Indonesia salah satunya dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada 2020 ini yang diketuai langsung oleh Presiden RI Jokowi. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang menjadi wakil ketua merangkap ketua harian lembaga ini. <!--more--> "Bapak Wapres kita menaruh perhatian yang sangat penting terhadap ekonomi syariah, berarti ekonomi syariah itu jangan hanya bicara perbankan, tapi bicara 360 derajat," ungkap Sandi.
Berdasarkan data State of The Global Islamic Economy Report 2020-2021 Indonesia berada pada posisi keempat dari segi makanan halal, sementara itu di bagian keuangan islam berada di posisi keenam.
Direktur Jasa Keuangan Syariah KNEKS Taufik Hidayat mengungkapkan Indonesia yang 87 persen penduduknya adalah muslim menjadi konsumen besar produk halal dan pasar untuk produk-produk halal.
Berdasarkan perkembangan perbankan syariah dari Otoritas Jasa Keuangan disingkat OJK pada 2019, investasi pada ekonomi syariah di bidang keuangan syariah menguasai 42 persen hampir separuh dari investasi syariah di Indonesia.
Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan produk dan jasa halal di semua sektor sebesar 5,3 persen pada tahun 2025, dikutip dari Indonesia Halal Lifedata-style Center.