TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Sandiaga Uno mengatakan saat ini terdapat 60 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19. Sandiaga Uno memperkirakan lebih dari separuhnya hanya bisa bertahan selama setahun.
Oleh karena itu, menurut Sandaga Uno yang merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan bekas calon wakil presiden, UMKM membutuhkan perbaikan arus kas di tengah pandemi Covid-19 agar kegiatan bisnisnya tetap berjalan.
"Saat ini terdapat 60 juta pelaku usaha UMKM yang terdampak COVID-19, sekitar 85,42 persen diperkirakan hanya mampu bertahan selama setahun," kata penggagas Relawan Indonesia Bersatu (RIB) saat memberikan orasi ilmiah wisuda online Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBS, Ahad, 22 November 2020.
Menurut Sandiaga Uno, pelaku UMKM ini membutuhkan program pendanaan yang dapat mengatasi persoalan arus kas agar mampu bertahan di tengah tekanan ekonomi makro akibat pandemi Covid-19.
"Mayoritas UMKM terutama usaha rumahan terkena dampak COVID-19 dari sisi pasokan dan permintaan. Karenanya, Indonesia Banking School (IBS) mesti mampu memberikan solusi itu," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Seiring tren layanan keuangan ke digital, Sandiaga Uno mengatakan, "financial technology" (fintech) kini menjadi pembiayaan utama dibanding periode sebelumnya yang hanya sebagai pembiayaan alternatif. Artinya, menurut Sandiaga Uno, ada berkah bagi sebagian usaha, seperti pembiayaan dan pembayaran.
Antara