Kementerian BUMN Siapkan Infrastruktur Data dan Informasi Vaksinasi Covid
Reporter
Teras.id
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 25 November 2020 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN menyiapkan infrastruktur data dan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Program integrasi data calon penerima vaksin tersebut dipimpin oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama sejumlah BUMN farmasi.
“Kami mengintegrasikan data dari berbagai sumber kementerian/lembaga dan operator telekomunikasi untuk validitas calon penerima vaksin,” ujar Direktur Bisnis Digital Telkom, Fajrin Rasyid dalam konferensi pers virtual, Selasa 24 November 2020.
Data yang diolah nantinya akan menghasilkan daftar penduduk yang masuk dalam prioritas vaksinasi pemerintah maupun daftar penduduk yang eligible mendapatkan vaksinasi mandiri.
Fajrin menjelaskan pada awalnya akan dilakukan penyaringan data individu calon penerima vaksin untuk menentukan daerah prioritas, penduduk prioritas, dan jadwal sesuai ketersediaan vaksin, perencanaan distribusi / logistik, serta sasaran. “Ini akan menghasilkan data yang lengkap by name by address.”
Berikutnya, pusat data vaksin akan membangun sistem pendaftaran vaksinasi, baik melalui aplikasi, SMS, maupun verifikasi lapangan. Fajrin melanjutkan setelah data registrasi terhimpun, pusat data akan memonitor proses pengadaan atau produksi vaksin, penggunaan vaksin, jumlah vaksin, dan mencocokannya sesuai kebutuhan.
“Terakhir akan memberikan laporan hasil vaksinasi sebagai control harian, misalnya berapa orang yang telah divaksinasi, lokasinya dimana saja, serta dampaknya,” ucapnya. Dengan sistem informasi yang dikembangkan tersebut, proses vaksinasi diharapkan berjalan lancar dan tepat sasaran.
<!--more-->
Direktur Digital Healthcare PT Bio farma, Soleh Udin Al Ayubi mengatakan pusat data vaksin memiliki standar operasional dan prosedur (SOP) ketat perihal izin akses yang dimiliki. “Karena ini data milik negara, dan sistem ini berisi hal-hal sensitif seperti tracking distribusi vaksin, sehingga nggak bisa diakses semarang orang karena ini barang yang banyak dicari orang dan nilainya mahal,” ujarnya.
Dengan demikian, seluruh kerahasiaan dan keamanan data perihal vaksinasi dipastikan akan dijaga ketat.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan meski program satu data vaksinasi dikelola oleh Telkom dan BUMN Farmasi, seluruh data yang ada di dalamnya merupakan milik pemerintah. Sehingga, sejak awal seluruh kerahasiaan data pribadi penduduk di dalamnya telah dilindungi.
“Telkom dan Biofarma hanya aggregator, sehingga data itu tidak bisa disalahgunakan, tidak boleh lari ke luar negeri,” katanya. Daftar identitas di dalamnya pun bukan domain publik atau menjadi milik perusahaan.
Sumber data yang digunakan dalam proses integrasi pun jelas, yaitu melibatkan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, serta TNI/Polri. “Kami ingin proses vaksinasi ini setransparan mungkin.”
Erick menambahkan untuk kriteria awal yang ditetapkan pemerintah akan masuk dalam program vaksinasi adalah mereka yang masuk kategori usia 18-59 tahun, sesuai dengan percobaan uji klinis yang dilakukan saat ini. Sedangkan, golongan penerima prioritas antara lain tenaga kesehatan dan TNI/Polri sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Baca: Erick Thohir Pernah Ancam Telkom: Jika Tak Berbenah, Lebih Baik Punya Telkomsel