Luhut Siapkan Kerja Sama Vaksin Covid-19 Antara Pfizer AS dan Bio Farma
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 24 November 2020 12:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembicaraan antara Indonesia dan Amerika Serikat menyangkut vaksin Covid-19 terus berlanjut. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut kerja sama sedang disiapkan antara Pfizer Inc, perusahaan farmasi Amerika yang memproduksi vaksin Pfizer, dan perusahaan farmasi tanah air, PT Bio Farma (Persero).
"Tadi malam kami video call dengan under secretary of health-nya dia (Amerika)," kata Luhut dalam acara CEO Networking pada Selasa, 24 November 2020.
Video call ini berlangsung Senin malam, 23 November 2020. Selain Luhut, pembicaraan juga diikuti Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pembicaraan ini menindaklanjuti kunjungan Luhut ke Amerika Serikat baru-baru ini. Di sana, Luhut mengatakan berbicara dengan Wakil Presiden Amerika Mike Pence. "Saya berbicara hampir 15 menit, menyangkut masalah vaksin," kata Luhut.
Saat ini, beberapa kandidat vaksin memang telah banyak muncul di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Pfizer Inc. yang memproduksi vaksin bersama Biopharmaceutical New Technologies SE (BioNTech), perusahaan bioteknologi Jerman.
Perkembangan uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19 buatan BioNTech dan Pfizer Inc ini telah mendapat sambutan hangat di sejumlah negara.
<!--more-->
Pemerintah Selandia Baru akan membeli 1,5 juta dosis vaksin tersebut dengan pengiriman paling cepat pada kuartal pertama 2021. Sedangkan Amerika memiliki kontrak senilai US$ 1,95 miliar untuk 100 juta dosis vaksin yang akan didistribusikan akhir tahun ini.
Namun, vaksin yang dikembangkan dengan teknologi messenger ribonucleic acid (RNA) ini membutuhkan penyimpanan khusus dengan suhu di bawah minus 70 derajat Celsius. Syarat ini menjadi tantangan imunisasi bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang memiliki suhu tinggi serta infrastruktur yang belum memadai.
Pada 12 November 2020, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut tidak tertutup kemungkinan calon vaksin Covid-19 dari BioNTech-Pfizer digunakan di Indonesia.
"Pada prinsipnya pemerintah Indonesia terbuka terhadap kandidat vaksin yang cocok dan efektif," kata dia. Namun, Wiku menyebut tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek pendukung kandidat vaksin tersebut.
Sementara, pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, menyatakan pemerintah perlu menguji secara tuntas jika berencana membeli vaksin Covid-19 Pfizer. Meski telah diklaim memiliki kemanjuran 90 persen, data keamanan vaksin belum diketahui. Selain itu, pemerintah perlu memastikan pengujian dilakukan pada populasi yang sama dengan penduduk Indonesia.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Luhut: Pertama dalam Sejarah, Pejabat RI 4 Kali ke Gedung Putih dalam 3 Hari