Pemimpin Negara G20 Sepakat Mendanai Distribusi Vaksin Covid-19
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 22 November 2020 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin negara yang tergabung dalam 20 ekonomi terbesar dunia (G20) pada hari ini akan mengumumkan komitmen untuk mendanai distribusi vaksin Covid-19. Tak hanya itu, pendanaan juga dilakukan untuk obat-obatan dan tes di seluruh dunia sehingga negara-negara miskin tidak tertinggal.
"Kami tidak akan menyisihkan upaya untuk memastikan akses yang terjangkau dan adil bagi semua orang, konsisten dengan komitmen anggota untuk mendorong inovasi," kata para pemimpin dalam draf pernyataan G20, yang dilihat oleh Reuters, Ahad, 22 November 2020. "Kami mengakui peran imunisasi ekstensif sebagai barang publik global."
Para kepala negara mengatakan ekonomi global mulai meningkat tetapi pemulihan tetap tidak merata dan sangat tidak pasti. "Dan tunduk pada risiko penurunan yang tinggi."
Oleh karena itu, mereka berjanji untuk terus menggunakan semua alat kebijakan selama diperlukan untuk melindungi kehidupan, pekerjaan dan pendapatan, serta mendorong bank pembangunan multilateral untuk memperkuat upaya mereka membantu negara-negara menghadapi krisis.
Sebagai contoh, Uni Eropa telah mengalokasikan US$ 4,5 miliar hingga akhir tahun 2020 dari G20 untuk memerangi Covid-19 di negara-negara miskin.
<!--more-->
Draf pernyataan G20 itu juga menyebutkan permintaan kepada kreditor swasta untuk bergabung dengan moratorium pembayaran utang yang ingin diperpanjang oleh G20 hingga pertengahan 2021. Perpanjangan waktu pembayaran utang itu bisa jadi lebih lama dan diharapkan bisa mendukung kerangka kerja umum untuk menangani masalah utang di luar itu.
G20 melihat saat ini ada kekurangan partisipasi dari kreditor swasta. "Kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat," demikian draf pernyataan pemimpin G20.
Para pemimpin negara juga menyadari tantangan khusus yang dihadapi oleh negara-negara di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil, bahkan beberapa negara berpenghasilan menengah mungkin memerlukan keringanan utang sebagai akibat dari pandemi.
Kepala negara G20 juga ingin lebih siap menghadapi potensi pandemi berikutnya yang mungkin datang. Mereka mengatakan bahwa mereka akan berkomitmen untuk memajukan kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi, dan tanggapan pandemi global untuk terus berbagi data serta informasi yang tepat waktu, transparan, dan terstandardisasi.
ANTARA
Baca: Sri Mulyani: Tak Ada Pemulihan Ekonomi Sampai Seluruh Negara Dapat Akses Vaksin