Syahrial Mundur Dari Direktur Utama PPA
Jumat, 17 Oktober 2008 16:15 WIB
TEMPO Interaktif ,
Jakarta : Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Mohammad Syahrial mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya. Niat ini telah disampaikan secara informal kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sofyan Djalil. "Sekarang sedang kami urus," kata Sofyan di Gedung Garuda, hari ini.
Alasannya, menurut Sofyan, Syahrial ingin fokus untuk mengurus usaha-usaha keluarganya. Meski begitu, Syahrial masih akan menempati posisinya di PPA hingga akhir bulan Oktober ini. "Jadi kami baru berencana mencari penggantinya," ujarnya.
Secara terpisah, Deputi Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian Negara BUMN, Parikesit Suprapto mengatakan bahwa belum ada surat resmi terkait pengunduran diri itu. "Kementerian belum menerima surat resmi pengunduran dirinya," kata Parikesit.
WAHYUDIN FAHMI
Selain Anies, Jokowi Ternyata Juga Pernah Singgung Kepemilikan Lahan Prabowo di Debat Capres 2019
10 Januari 2024
Selain Anies, Jokowi Ternyata Juga Pernah Singgung Kepemilikan Lahan Prabowo di Debat Capres 2019
Jokowi juga pernah singgung kepemilikan lahan Prabowo di Debat Capres 2019.
Baca Selengkapnya
Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN
15 November 2023
Mengenal Mantan Mendag Tom Lembong yang Masuk Tim Pemenangan AMIN
Tom Lembong resmi menjadi Co-captain dalam tim pemenangan nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN. Seperti apa sosoknya?
Baca Selengkapnya
Terpopuler: Lowongan Kerja KAI Service untuk Lulusan S1, Tiket Promo BNI - Batik Air Gelar Travel Fair
15 Oktober 2023
Terpopuler: Lowongan Kerja KAI Service untuk Lulusan S1, Tiket Promo BNI - Batik Air Gelar Travel Fair
Berita terpopuler ekonomi sepanjang Sabtu kemarin, 14 Oktober 2023 dimulai dari PT Reska Multi Usaha (KAI Services) tengah membuka lowongan kerja.
Baca Selengkapnya
Satgas BLBI Sita 3 Aset Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan Senilai Rp 111,2 Miliar, Ini Rinciannya
27 September 2023
Satgas BLBI Sita 3 Aset Tanah dan Bangunan di Jakarta Selatan Senilai Rp 111,2 Miliar, Ini Rinciannya
Satgas BLBI memasang plang atas aset properti eks BPPN/eks BLBI dan menyita barang jaminan debitur dengan total perkiraan nilai Rp 111,2 miliar.
Baca Selengkapnya
Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Mahfud Md Buka Suara
11 Juni 2023
Jusuf Hamka Tagih Utang Rp 800 Miliar ke Pemerintah, Mahfud Md Buka Suara
Menko Polhukam Mahfud Md buka suara terkait pengusaha jalan tol Jusuf Hamka yang menagih utang pemerintah Rp 800 miliar.
Baca Selengkapnya
Satgas BLBI Alih Nama 7 Aset Properti Eks BPPN jadi Milik Pemerintah
8 Desember 2022
Satgas BLBI Alih Nama 7 Aset Properti Eks BPPN jadi Milik Pemerintah
Sertifikasi aset dilakukan untuk mengamankan aset negara dari aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau eks BLBI.
Baca Selengkapnya
Panggil Henry Leo dan Yulianto Chandra, Satgas BLBI: Agenda Menyelesaikan Hak Tagih
22 Agustus 2022
Panggil Henry Leo dan Yulianto Chandra, Satgas BLBI: Agenda Menyelesaikan Hak Tagih
Satgas BLBI yang dipimpin oleh Rionald Silaban sebagai Ketua dan Mahfud MD sebagai Ketua Dewan Pengarah memanggil konglomerat Henry Leo dan Yulianto
Baca Selengkapnya
Obligor BLBI Meninggal, Satgas Tetap Kejar Ahli Waris untuk Penuhi Kewajiban
10 September 2021
Obligor BLBI Meninggal, Satgas Tetap Kejar Ahli Waris untuk Penuhi Kewajiban
Satgas akan terus mengejar para pewaris obligor BLBI untuk memenuhi kewajiban.
Baca Selengkapnya
Punya Utang Rp 8,2 T, Ini Daftar Aset Kaharudin Ongko yang Dikejar Satgas BLBI
8 September 2021
Punya Utang Rp 8,2 T, Ini Daftar Aset Kaharudin Ongko yang Dikejar Satgas BLBI
Satgas BLBI telah meminta salah satu obligor BLBI, Kaharudin Ongko, untuk mendatangi Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 7 September 2021.
Baca Selengkapnya
Satgas Terus Kejar Utang BLBI Senilai Rp 110,45 Triliun, Ini Rincian Asetnya
8 September 2021
Satgas Terus Kejar Utang BLBI Senilai Rp 110,45 Triliun, Ini Rincian Asetnya
Satgas BLBI tengah mengejar utang para obligor senilai Rp 110.454.809.645.4567 alias sekitar Rp 110,45 triliun.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
4 jam lalu
6 jam lalu
7 jam lalu
7 jam lalu
8 jam lalu
9 jam lalu
10 jam lalu
17 jam lalu
19 jam lalu
21 jam lalu